Budi Setiawan Geser Ketut Mardjana Jadi Bos Pos Indonesia

I Ketut Mardjana harus lengser dari tampuk Direktur Utama PT Pos Indonesia, per 25 Maret 2013.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 29 Jul 2013, 10:45 WIB
Ilustrasi Pos Indonesia (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Setelah menjadi "nahkoda" PT Pos Indonesia (Persero) selama 5 tahun, I Ketut Mardjana akhirnya harus lengser dari tampuk Direktur Utama perusahaan surat menyurat tersebut, per 25 Maret 2013.

Posisi ini resmi digantikan Budi Setiawan yang sebelumnya mengisi kursi sebagai Direktur Teknik dan Jasa Keuangan.

Pergantian ini tercantum sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan Pos Indonesia dalam Surat Keputusan Nomor KEP-316/MBU/2013 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan dan Pengalihan Tugas Anggota Direksi Perusahaan.

Selain itu, posisi dua direksi lain ikut mengalami perubahan, yakni penghapusan jabatan Wakil Direktur Utama (Wadirut) dan Direktur Keuangan (Dirkeu).

Sebelumnya kursi Wadirut yang dipegang Sukatmo Padmasukarso dialihkan sebagai Direktur. Sedangkan Tavip Parawansa dari semula Direktur Keuangan menjadi Direktur. Sehingga dalam struktur organisasi, jabatan direksi Pos Indonesia tak ada lagi posisi Wadirut dan Dirkeu.

Masa jabatan anggota-anggota direksi dialihtugaskan sebagaimana pada Diktum ketiga meneruskan sisa masa jabatannya sesuai dengan Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-167/MBU/2009 tanggal 11 Agustus 2009 dan KEP-172/MBU/2011 tanggal 25 Juli 2011.

Pelaksana Harian (Plh) Deputi Bidang Usaha Infrastruktur & Logistik Kementerian BUMN, Imam Apriyanto Putro mengatakan, RUPS memutuskan tidak akan memperpanjang masa jabatan Ketut.

"Masa jabatan beliau (Ketut) hanya satu periode. Semoga sukses," tutur dia singkat saat penyerahan SK di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (29/7/2013).

Ketut Mardjana memulai karirnya di Pos Indonesia pada 2008 sebagai Wakil Direktur Utama. Doktor lulusan Monash University, Melbourne tahun 1993 ini selanjutnya dipercaya menjadi Direktur Utama pada tahun 2009.

"Saya akan membawa Pos Indonesia lebih berkembang dalam waktu lima tahun ke depan, khususnya memperbaiki basis teknologi di perseroan supaya lebih canggih demi peningkatan layanan kepada pelanggan," harap Budi.

Sebelum bergabung dengan Pos Indonesia, pria kelahiran Bali tahun 1959 ini pernah menjabat Kepala Bagian Kerjasama Lembaga Keuangan Regional, Direktur Informasi dan Pengembangan Peraturan BUMN pada Departemen Keuangan.

Selain itu pria yang lulus sarjana akuntansi dari Institut Ilmu Keuangan Jakarta tahun 1979 pernah menduduki berbagai posisi penting seperti Direktur Industri Manufaktur pada Kementerian BUMN, Komisaris PT Semen Gresik (Persero-Tbk), Komisaris PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

Komisaris PT Semen Tonasa (Persero), Direktur Eksekutif Keuangan PT CMNP Tbk, Komisaris PT Perkebunan Nusantara XI, Komisaris PT Kapita Asia, Komisaris PT Jasa Sarana Jabar, dan Direktur Pengembangan Usaha dan Umum PT CMNP Tbk. Berikut gambaran direksi PT Pos Indonesia:

Posisi Sebelum Perubahan

1. Direktur Utama : I Ketut Mardjana
2. Wadirut : Sukatmo Padmasukarso
3. Direktur Keuangan : Tavip Parawansa
4. Direktur Sumber Daya Manusia : Entis Sutisna
5. Direktur Ritel dan Properti : Setyo Riyanto
6. Direktur Operasi Surat Pos : Ismanto
7. Direktur Teknis dan Jasa Keuangan : Budi Setiawan

Posisi Paska Perubahan

1. Direktur Utama : Budi Setiawan
2. Direktur : Sukatmo Padmasukarso
3. Direktur : Tavip Parawansa
4. Direktur : Entis Sutisna
5. Direktur : Setyo Riyanto
6. Direktur : Ismanto. (Fik/Nur)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya