Perusahaan Italia Bantu Pos Indonesia Agar Sejajar Dengan Bank

PT Pos Indonesia menjalin sinergi dengan perusahaan pos asal Italia, Poste Italiane untuk mengembangkan teknologi dan jasa keuangan di RI.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 29 Jul 2013, 13:19 WIB
PT Pos Indonesia (Persero) sepakat menjalin sinergi dengan perusahaan pos asal Italia, Poste Italiane. Kerja sama ini dimaksudkan untuk mengembangkan teknologi dan jasa keuangan di Indonesia.

Direktur Utama Pos Indonesia, Budi Setiawan mengungkapkan, kesepakatan ini lahir ketika Poste Italiane menyambangi kantor perseroan dan manajemen Pos Indonesia melakukan kunjungan balasan ke Italia belum lama ini.

"Mereka (Poste Italiane) tertarik dengan bisnis yang dijalani Pos Indonesia. Jadi mereka menawarkan kerja sama untuk memajukan perusahaan ini," tutur dia saat ditemui di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Senin (29/7/2013).

Pertemuan tersebut juga dimulai dengan menandatangi nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU). Pada awal September ini, Budi menambahkan, 12 orang perwakilan dari Post Italiane akan kembali ke Indonesia untuk melakukan perencanaan matang terkait teknologi dan jasa keuangan.

"Potensi sangat besar ada di bisnis pengembangan teknologi dan jasa keuangan. Sebab perusahaan pos di Italia sudah sejajar dengan bank, mereka lebih massif untuk penyebaran jaringan dana, dan lainnya. Jadi mereka mau membantu untuk itu," ujar dia.

Kerja sama, kata Budi, dapat meningkat ke bisnis yang lebih besar, yakni pembentukan perusahaan patungan (joint venture/JV) yang khusus untuk mengembangkan bisnis kartu (card management), semacam Flazz.

"Ke depan, kami ingin membuat beberapa jenis kartu yang bisa digunakan untuk transaksi pembayaran elektronik (e-money), logistik, program loyalti dan sebagainya," jelasnya.

Terkait investasi, dia mengaku belum sampai ke tahap pembicaraan soal kebutuhan dana. Namun, Budi berharap bisa menguasai saham mayoritas dari kerja sama tersebut.

"Saham kami di JV dan kerja sama ini harus lebih besar sekitar 60%. Sedangkan sisanya Post Italiane. Tapi yang jelas, pembentukan JV tidak bisa dilakukan tahun ini, karena ingin mengawalinya dengan bisnis teknologi dan jasa keuangan dulu. Mudah-mudahan JV bisa terbentuk di 2014," jelas Budi. (Fik/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya