Ustad Yusuf Mansyur Bilang Bisnisnya Demi Selamatkan Dana Umat

Latar belakang berdirinya bisnis patungan milik ustad Yusuf Mansyur diakui untuk menyalamatkan dana umat Islam.

oleh Dian Ihsan Siregar diperbarui 29 Jul 2013, 15:26 WIB
Wakil Ketua Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Aries Mufti menjelaskan latar belakang berdirinya bisnis patungan milik ustad Yusuf Mansyur yaitu untuk menyalamatkan dana umat Islam. Indonesia dengan umat muslim yang terbesar di dunia seharusnya bisa menjadi negara yang super power dan negara adidaya.

Hal itu dinyatakan Wakil Ketua Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Aries Mufti yang mewakili tim bisnis investasi patungan usaha milik Yusuf Mansyur usai bertemu Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Indonesia ini negara yang sangat kaya, pak Ustad percaya kalau Indonesia bisa menjadi negara super power dan adidaya. Maka dari itu, ia ingin sekali menjalankan bisnis ini," ujar Aries ketika ditemui di Gedung OJK, Jakarta, Senin (29/7/2013).

Aries menjelaskan, di saat Indonesia menjadi negara yang kaya dengan sumber daya alam (SDA) yang melimpah, justru Indonesia menjadi tamu di negeri sendiri, karena hal itu lah yang membuat Ustadz Yusuf Mansyur ingin mengembangkan bisnis ini.

Selain itu, ustad kondang itu juga menginginkan bisnis penggalangan dana ini bertujuan agar dana umat tidak melebar ke berbagai hal, khususnya yang tidak sesuai aturan. Jadi, dana ini diberikan umat dan bisa dirasakan juga oleh umat agar umat islam tidak hanya menjadi umat yang menerima shadaqah saja.

"Saya tidak mau negeri ini yang mayoritasnya umat islam, menjadi tamu di negeri sendiri. Kami inginkan dana yang dikeluarkan oleh umat, bisa dirasakan juga oleh umat," tegasnya.

Aries mencontohkan, Ustad Yusuf Mansyur telah membuat apartemen yang bisa ditempati jamaah haji. Kalau ada yang mau naik haji biaya yang dikenakan Rp 40 ribu per bulan. Dana itu, lanjut dia, dari umat yang akan diberikan oleh umat. Jangan sampai dana itu beredar di kelompok tertentu saja, keuntungannya buat investor dan lainnya pasti bisa merasakan dunia dan akhirat.

"Dari contoh kecil tersebut bisa mendapatkan keuntungan yang besar. Soalnya dana yang didapatkan dari umat, dan dirasakan oleh umat. Keuntungannya bisa merasakan dunia dan akhirat," paparnya. (Dis/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya