PT Bank Mandiri Tbk (Persero) mencatat kenaikan kucuran kredit sebesar 22,3% year on year menjadi Rp 428,7 triliun sampai semester I-2013.
"Kami bersyukur di tengah ketatnya persaingan dan perlambatan pertumbuhan ekonomi, Bank Mandiri dapat terus menunjukkan pertumbuhan kredit di atas pertumbuhan pasar. Hal ini merupakan salah satu komitmen kami dalam meningkatkan akses masyarakat kepada pembiayaan produktif untuk memakmurkan negeri," ujar Direktur Utama PT Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin dalam public expose di Jakarta, Senin (29/7/2013).
Kenaikan penyaluran kredit terjadi di seluruh segmen bisnis, dengan pertumbuhan tertinggi terutama pada segmen mikro yang tumbuh mencapai 58,1% menjadi Rp 23,9 triliun pada Juni 2013.
Jumlah nasabah kredit mikro juga meningkat pesat menjadi 878,8 ribu nasabah dari 764,7 ribu nasabah. Sementara itu, kredit yang tersalurkan untuk segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mencatat pertumbuhan 26,5% menjadi Rp 60,2 triliun.
Bank Mandiri juga turut menyalurkan pembiayaan khusus dengan skema penjaminan pemerintah, yaitu melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Total limit KUR yang disalurkan Bank Mandiri hingga Juni 2013 mencapai Rp 12,2 triliun kepada lebih dari 237,6 ribu nasabah.
Sementara itu Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami kenaikan menjadi Rp 502,4 triliun pada Juni 2013 dari Rp 418,2triliun di Juni 2012.
Tabungan masyarakat tumbuh mencapai Rp 206,6 triliun atau naik 19,1% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, kualitas aset produktif juga tetap terjaga dengan baik, yang terlihat pada rasio kredit bermasalah (NPL) netto sebesar 0,55%.
Kenaikan kinerja mendorong perusahaan meraup pertumbuhan laba bersih Rp 8,3 triliun pada kuartal II-2013.
Pencapaian juga mendukung peningkatan total aset Bank Mandiri menjadi Rp 672,2 triliun, tumbuh 17,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 571,8 triliun. (Yas/Nur)
"Kami bersyukur di tengah ketatnya persaingan dan perlambatan pertumbuhan ekonomi, Bank Mandiri dapat terus menunjukkan pertumbuhan kredit di atas pertumbuhan pasar. Hal ini merupakan salah satu komitmen kami dalam meningkatkan akses masyarakat kepada pembiayaan produktif untuk memakmurkan negeri," ujar Direktur Utama PT Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin dalam public expose di Jakarta, Senin (29/7/2013).
Kenaikan penyaluran kredit terjadi di seluruh segmen bisnis, dengan pertumbuhan tertinggi terutama pada segmen mikro yang tumbuh mencapai 58,1% menjadi Rp 23,9 triliun pada Juni 2013.
Jumlah nasabah kredit mikro juga meningkat pesat menjadi 878,8 ribu nasabah dari 764,7 ribu nasabah. Sementara itu, kredit yang tersalurkan untuk segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mencatat pertumbuhan 26,5% menjadi Rp 60,2 triliun.
Bank Mandiri juga turut menyalurkan pembiayaan khusus dengan skema penjaminan pemerintah, yaitu melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Total limit KUR yang disalurkan Bank Mandiri hingga Juni 2013 mencapai Rp 12,2 triliun kepada lebih dari 237,6 ribu nasabah.
Sementara itu Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami kenaikan menjadi Rp 502,4 triliun pada Juni 2013 dari Rp 418,2triliun di Juni 2012.
Tabungan masyarakat tumbuh mencapai Rp 206,6 triliun atau naik 19,1% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, kualitas aset produktif juga tetap terjaga dengan baik, yang terlihat pada rasio kredit bermasalah (NPL) netto sebesar 0,55%.
Kenaikan kinerja mendorong perusahaan meraup pertumbuhan laba bersih Rp 8,3 triliun pada kuartal II-2013.
Pencapaian juga mendukung peningkatan total aset Bank Mandiri menjadi Rp 672,2 triliun, tumbuh 17,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 571,8 triliun. (Yas/Nur)