Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa menegaskan daging impor yang didatangkan Perum Bulog dari Australia sangat aman dikonsumsi masyarakat.
"Saya sudah diberi penjelasan detail oleh Menteri Pertanian (Mentan) Suswono. Pak Mentan juga sudah melaporkan kepada Presiden dan saya kalau daging impor Bulog aman," ujar dia di Jakarta, Senin (29/7/2013) malam.
Hatta menambahkan, keamanan daging impor beku ini telah sesuai dengan ketentuan halal, memiliki sertifikasi dan memenuhi syarat-syarat yang dtetapkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Mentan.
"Karena daging impor juga harus melewati Bandara Soekarno Hatta dan Pelabuhan Tanjung Priok. Dan dipastikan semua aman," tandas dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog, Sutarto Alimoeso menjamin keamanan produk daging impor dari Negeri Kanguru itu.
Pasalnya, menurut dia, perseroan telah bekerjasama dengan Rumah Potong Hewan (RPH) yang memiliki sertifikasi halal dari lembaga Nahdlatul Ulama di Australia, mengingat banyak pula beredar RPH tidak halal di negeri Kanguru tersebut.
"Tidak semua RPH halal, makanya kami harus pilih yang halal. Karena kalau masuk ke Indonesia dan daging tidak halal, pasti bakal ditolak oleh Badan Karantina," tandas Sutarto.
Wakil Mentan, Rusman Heriawan juga sebelumnya membantah daging beku yang diimpor Bulog mengandung hormon pertumbuhan.
"Padahal daging layak dikonsumsi secara aman, layak dimakan, dan murah. Aman dikonsumsi seluruh rakyat Indonesia. Kami bertanggungjawab bukan hanya persoalan di dunia saja," ucap dia.
Rusman menuturkan, selama ini daging beku yang diimpor dari Australia tersebut harus melalui perizinan dan pengawasan ketat, sehingga daging tidak mudah masuk ke pasar. (Fik/Nur)
"Saya sudah diberi penjelasan detail oleh Menteri Pertanian (Mentan) Suswono. Pak Mentan juga sudah melaporkan kepada Presiden dan saya kalau daging impor Bulog aman," ujar dia di Jakarta, Senin (29/7/2013) malam.
Hatta menambahkan, keamanan daging impor beku ini telah sesuai dengan ketentuan halal, memiliki sertifikasi dan memenuhi syarat-syarat yang dtetapkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Mentan.
"Karena daging impor juga harus melewati Bandara Soekarno Hatta dan Pelabuhan Tanjung Priok. Dan dipastikan semua aman," tandas dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog, Sutarto Alimoeso menjamin keamanan produk daging impor dari Negeri Kanguru itu.
Pasalnya, menurut dia, perseroan telah bekerjasama dengan Rumah Potong Hewan (RPH) yang memiliki sertifikasi halal dari lembaga Nahdlatul Ulama di Australia, mengingat banyak pula beredar RPH tidak halal di negeri Kanguru tersebut.
"Tidak semua RPH halal, makanya kami harus pilih yang halal. Karena kalau masuk ke Indonesia dan daging tidak halal, pasti bakal ditolak oleh Badan Karantina," tandas Sutarto.
Wakil Mentan, Rusman Heriawan juga sebelumnya membantah daging beku yang diimpor Bulog mengandung hormon pertumbuhan.
"Padahal daging layak dikonsumsi secara aman, layak dimakan, dan murah. Aman dikonsumsi seluruh rakyat Indonesia. Kami bertanggungjawab bukan hanya persoalan di dunia saja," ucap dia.
Rusman menuturkan, selama ini daging beku yang diimpor dari Australia tersebut harus melalui perizinan dan pengawasan ketat, sehingga daging tidak mudah masuk ke pasar. (Fik/Nur)