[VIDEO] Data Korban Way Ela Tak Akurat, Pengungsi Protes

Pengungsi korban jebolnya tanggul bendungan Way Ela, Desa Negeri Lima, Kecamatan Leihitudi, Maluku Tengah, memprotes pendataan korban.

oleh Liputan6 diperbarui 30 Jul 2013, 02:37 WIB

Pengungsi korban jebolnya tanggul bendungan Way Ela, Desa Negeri Lima, Kecamatan Leihitudi, Maluku Tengah, memprotes pendataan korban oleh pemerintah. Sebab petugas dinilai tidak akurat dalam mendata korban, terutama dalam menentukan pemberian bantuan.

Apalagi ini terkait pembagian bantuan berupa makanan, pakaian, alat masak dan uang saku untuk korban bencana. Para pengungsi berharap bantuan diberikan kepada warga yang berhak, yakni mereka yang menjadi korban musibah yang terjadi kamis pekan lalu.

Liputan 6 Malam SCTV, Selasa (30/7/2013), memberitakan, hingga saat ini, 5.000 lebih warga Desa Negeri Lima, masih tinggal di tenda-tenda pengungsian, karena sebagian besar rumah mereka rusak berat dan sudah tidak bisa dihuni lagi. Meski bantuan berdatangan, namun beberapa kebutuhan belum terpenuhi.

Selain masih kurangnya pasokan air bersih dan fasilitas mandi cuci kakus (MCK) yang terbatas, alas tidur, alat masak, pakaian berikut selimut masih sangat kurang. Mereka juga masih berharap pemerintah bisa cepat mengatasi kekurangan yang dialami pengungsi.

Sementara itu, terkait 3 warga yang dinyatakan hilang, hingga Senin petang masih belum diketahui keberadaannya. Tim SAR bersama Tagana dan warga negeri masih melakukan pencarian.

Pencarian dilakukan tidak hanya menyusuri aliran air dari bendungan Way Ela hingga ke hilir, tapi juga di antara puing-puing bangunan yang sudah porak-poranda. Warga berharap, sebelum masa pencarian berakhir, ketiga warga yang hilang sudah bisa diketahui nasibnya. (Mhs/Mut)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya