Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) kembali mengucurkan dana talangan 1,7 miliar euro (US$ 2,3 miliar) untuk Yunani. Dana bantuan tersebut dicairkan setelah Negeri Para Dewa tersebut menyelesaikan kajian keempat kasus kekurangan dana tunai di negaranya.
Seperti dilansir laman Reuters, Selasa (30/7/2013), jumlah dana talangan yang telah diterima Yunani dari IMF, Uni Eropa, dan Bank Sentral Eropa telah mencapai 5,8 miliar euro hingga saat ini.
IMF mengungkapkan, dana penyelamatan Yunani disetujui pada Maret 2012 dengan total dana pinjaman sebesar 173 miliar euro selama empat tahun. Oktober lalu, sesuai dengan penerapan reformasi ekonomi lanjutan, Athena juga menerima dana sebesar 1 miliar euro.
IMF juga mengkonfirmasi pinjaman tersebut dapat mengubah target ekonomi Yunani pada September mendatang khususnya soal anggaran yang dibutuhkan untuk memprivatisasi perusahaan milik negara. Sebelumnya Athena berupaya keras menjual distributor gas alami DEPA, Juni lalu.
Uni Eropa mengatakan, Yunani hanya akan menghasilkan 1,6 miliar euro dari privatisasinya yang seharusnya berjumlah 2,6 miliar euro. Namun Athena harus mengembalikan uang tersebut pada 2014 dan memastikan utangnya berkurang.
"Langkah darurat perlu diambil guna mengatasi kekhawatiran akan struktur dan pengelolaan program privatiasasi " ujar Managing Director IMF, Christine Lagarde.
Jejak reformasi Yunani telah dilakukan secara merata sejak mendapat suntikan dana pinjaman dari IMF yang dimulai pada pertengahan 2010.
Tindakan menentang dana pinjaman telah menyebabkan Yunani menderita resesi ekonomi selama enam tahun dan tingkat pengangguran naik hingga 27%.
Dewan IMF menegaskan Yunani tak memenuhi beberapa syarat yang harus dipenuhinya mengingat data yang belum tersedia. Data tersebut termasuk target utang pemerintah secara keseluruhan, tunggakan pemerintah dan keseimbangan ekonomi pemerintah.
Lagarde memuji Yunani untuk keputusannya memangkas anggaran dan mengatasi ketidakseimbangan eksternal. Namun dia juga mengatakan kinerja Athena belum cukup baik dalam pengumpulan pajak dan sektor publik. Hal ini penting guna memastikan ekonominya bisa berkembang kembali.(Shd)
Seperti dilansir laman Reuters, Selasa (30/7/2013), jumlah dana talangan yang telah diterima Yunani dari IMF, Uni Eropa, dan Bank Sentral Eropa telah mencapai 5,8 miliar euro hingga saat ini.
IMF mengungkapkan, dana penyelamatan Yunani disetujui pada Maret 2012 dengan total dana pinjaman sebesar 173 miliar euro selama empat tahun. Oktober lalu, sesuai dengan penerapan reformasi ekonomi lanjutan, Athena juga menerima dana sebesar 1 miliar euro.
IMF juga mengkonfirmasi pinjaman tersebut dapat mengubah target ekonomi Yunani pada September mendatang khususnya soal anggaran yang dibutuhkan untuk memprivatisasi perusahaan milik negara. Sebelumnya Athena berupaya keras menjual distributor gas alami DEPA, Juni lalu.
Uni Eropa mengatakan, Yunani hanya akan menghasilkan 1,6 miliar euro dari privatisasinya yang seharusnya berjumlah 2,6 miliar euro. Namun Athena harus mengembalikan uang tersebut pada 2014 dan memastikan utangnya berkurang.
"Langkah darurat perlu diambil guna mengatasi kekhawatiran akan struktur dan pengelolaan program privatiasasi " ujar Managing Director IMF, Christine Lagarde.
Jejak reformasi Yunani telah dilakukan secara merata sejak mendapat suntikan dana pinjaman dari IMF yang dimulai pada pertengahan 2010.
Tindakan menentang dana pinjaman telah menyebabkan Yunani menderita resesi ekonomi selama enam tahun dan tingkat pengangguran naik hingga 27%.
Dewan IMF menegaskan Yunani tak memenuhi beberapa syarat yang harus dipenuhinya mengingat data yang belum tersedia. Data tersebut termasuk target utang pemerintah secara keseluruhan, tunggakan pemerintah dan keseimbangan ekonomi pemerintah.
Lagarde memuji Yunani untuk keputusannya memangkas anggaran dan mengatasi ketidakseimbangan eksternal. Namun dia juga mengatakan kinerja Athena belum cukup baik dalam pengumpulan pajak dan sektor publik. Hal ini penting guna memastikan ekonominya bisa berkembang kembali.(Shd)