Tradisi memiliki istri simpanan di China, dihapus setelah Komunis mengambil alih kekuasaan pada tahun 1949. Namun, kini ia hidup kembali, seiring tumbuhnya perekonomian, yang salah satu dampak negatifnya, menciptakan pejabat serakah, korup, lagi mata keranjang.
Seorang pejabat dari Provinsi Jiangsu bahkan disebut-sebut pemegang rekor sebagai 'pezina', setelah aparat keamanan menguak dia memiliki 140 wanita simpanan. Bahkan ada yang menyebut 146, termasuk pasangan ibu dan anak. Demikian dilaporkan media China, Qingdao Financial Daily.
Xu Qiyao, nama pejabat bejat itu, adalah mantan Direktur Departemen Pembangunan Provinsi Jiangsu.
Suatu hari, salah satu wanita simpanannya memintanya mencarikan pekerjaan bagi anak gadisnya yang baru lulus sekolah. Ia pun menurutinya. Namun, tentu saja itu tak gratis.
Xu lalu diduga membual pada rekan-rekannya saat mabuk bersama. Ia memperbandingkan kemampuan seksual ibu dan anak itu. Ia juga sesumbar dengan mengatakan, "berhasil membunuh dua burung dengan satu lemparan batu".
Xu ditangkap pada 8 Oktober 2000 atas tuduhan menerima suap dengan nilai total lebih dari 20 juta RMB atau Rp 33 miliar. Xu dijatuhi hukuman mati dengan penangguhan hukuman dua tahun pada 2001.
Selain buku harian soal kisah cintanya, juga ditemukan surat Xu pada salah satu putranya, berisi tentang apa yang telah ia pelajari dalam politik. Kata-kata dalam surat itu yang lugas dan tak tahu malu menjelaskan deskripsi tentang cara kerja rumit dari dunia politik yang serba kotor.
Kalau pun ia dihukum mati, kisah Xu Qiyao akan selalu disebut dalam setiap diklat pejabat atau kader partai baru: sebagai contoh buruk.
95 Persen Pejabat Korup Selingkuh
Namun, sejumlah pengamat mengaku tak terkesan dengan rekor Xu. Sebab, menurut mereka, pejabat mata keranjang itu hanya menang soal 'kuantitas', bukan 'kualitas'.
Sebagai perbandingan, ada Zhang Zonghai, mantan kepala departemen propaganda Chongqing yang punya tiga syarat yang harus dipenuhi para gundiknya: lulusan universitas, lajang, dan yang terutama, cantik. Apa pentingnya syarat pertama?
Wanita simpanan Xu yang jumlahnya 140 memang contoh ekstrem. Namun, berdasarkan estimasi Wu Changchen, profesor yang memimpin amandemen UU Perkawinan China, sekitar 95 persen pejabat yang diperiksa dalam kasus korupsi ditemukan punya hubungan 'haram', di luar nikah.
Sementara, Zhang Erjiang, mantan Sekretaris Partai Komunis Tianmen di Provinsi Hubei dilaporkan punya hubungan seksual dengan 107 perempuan, belum termasuk istrinya, antara tahun 1989 dan 2001.
Lin Longfei, mantan Sekretaris Partai Komunis Zhouning di Provinsi Fujian yang divonis mati dalam kasus korupsi, diketahui memiliki 22 istri simpanan.
Juga ada Li Qingpu, Wakil Kepala Biro Industri Tekstil di Hubei bahkan punya koleksi yang membuktikan petualangan nafsunya. Berupa 95 buku harian yang disimpan dalam 4 lemari kabinet yang selalu terkunci.
Di dalam buku harian itu tertulis masing-masing cerita pergumulan seksualnya, dan helaian rambut dari masing-masing wanita. Para penyelidik menemukan total 236 rambut dalam buku harian itu.
Wakil Walikota Leshan, Li Yushu konon membuat iri para koleganya, setelah menjadikan perawan 16 tahun sebagai wanita simpanan. Sementara, wakil sekretaris partai di Xuancheng, Yan Feng, menggunakan 'kemampuan manajerialnya' dari titel MBA-nya untuk membuat 7 gundiknya hidup berdampingan dengan rukun.
Sementara, Jin Weizhi, pejabat setingkat wakil menteri pernah berkata, tak ada orang penting selevelnya yang tak punya kekasih simpanan. "Ini bukan soal kebutuhan biologis, tapi cerminan dari status seseorang, " begitu kalimat yang diduga diucapkannya, seperti dimuat situs Want China Times baru-baru ini. "Jika tidak, orang akan memandang rendah pejabat itu." Tak tahu malu!
Wanita simpanan di masa lalu memang menjadi ajang pembuktian kemampuan manajerial, juga stamina. Pejabat Wakil Menteri Hunan, Zeng Guohua dipaksa menandatangani perjanjian dengan kekasih gelapnya. Pada usia 60 tahun ia akan menikahi perempuan itu dan wajib berhubungan badan setidaknya 3 kali seminggu. Atau, dia akan dilaporkan ke otoritas disiplin. Pada akhirnya, Zeng menyerahkan dirinya sendiri. Tak kuat.
Bunuh Simpanan dengan Bom Mobil
Sementara, seperti dimuat Independent, kader ternama Partai Komunis, diusir dan dipecat Februari 2007 lalu, gara-gara keluhan yang dialamatkan kolaborasi 11 istri simpanannya sekaligus.
Pejabat yang memalukan itu bernama Pang Jiayu, mantan Wakil Ketua Konferensi Konsultatif Politik di Provinsi Shaanxi kala itu sedang menghadapi tuduhan korupsi.
Para wanita simpanan yang kebanyakan 'cantik dan muda' itu adalah istri-istri bawahan Pang, saat menjadi Walikota Baoji. Setelah suami-suami mereka dihukum mati atau dipenjara gara-gara keterlibatan mereka dalam perusahaan keuangan -- atas persetujuan Pang -- yang kehilangan jutaan yuan, mereka memutuskan untuk membalas dendam.
"Pang tidak pernah menyangka bahwa ia akan hancur oleh 11 gundiknya sendiri," demikian dilaporkan People's Daily.
Pejabat lain yang terkena akibat dari perbuatannya adalah Yang Changming. Eks wakil kepala pemerintahan Sansui di Provinsi Guizhou itu diketahui terinfeksi virus HIV saat ditahan atas tuduhan menerima suap senilai ratusan juta rupiah.
Yang Changming mengaku berhubungan seksual dengan lebih dari 30 perempuan selama menjabat, kebanyakan guru sekolah dan stafnya.
Sementara Duan Yihe, mantan ketua partai di Jinan, Ibukota Shandong dijatuhi hukuman mati pada 2007, karena terbukti membunuh wanita simpanannya dengan bom mobil, karena merasa lelah dirongrong permintaan uang terus-menerus. (Ein/Frd)
Seorang pejabat dari Provinsi Jiangsu bahkan disebut-sebut pemegang rekor sebagai 'pezina', setelah aparat keamanan menguak dia memiliki 140 wanita simpanan. Bahkan ada yang menyebut 146, termasuk pasangan ibu dan anak. Demikian dilaporkan media China, Qingdao Financial Daily.
Xu Qiyao, nama pejabat bejat itu, adalah mantan Direktur Departemen Pembangunan Provinsi Jiangsu.
Suatu hari, salah satu wanita simpanannya memintanya mencarikan pekerjaan bagi anak gadisnya yang baru lulus sekolah. Ia pun menurutinya. Namun, tentu saja itu tak gratis.
Xu lalu diduga membual pada rekan-rekannya saat mabuk bersama. Ia memperbandingkan kemampuan seksual ibu dan anak itu. Ia juga sesumbar dengan mengatakan, "berhasil membunuh dua burung dengan satu lemparan batu".
Xu ditangkap pada 8 Oktober 2000 atas tuduhan menerima suap dengan nilai total lebih dari 20 juta RMB atau Rp 33 miliar. Xu dijatuhi hukuman mati dengan penangguhan hukuman dua tahun pada 2001.
Selain buku harian soal kisah cintanya, juga ditemukan surat Xu pada salah satu putranya, berisi tentang apa yang telah ia pelajari dalam politik. Kata-kata dalam surat itu yang lugas dan tak tahu malu menjelaskan deskripsi tentang cara kerja rumit dari dunia politik yang serba kotor.
Kalau pun ia dihukum mati, kisah Xu Qiyao akan selalu disebut dalam setiap diklat pejabat atau kader partai baru: sebagai contoh buruk.
95 Persen Pejabat Korup Selingkuh
Namun, sejumlah pengamat mengaku tak terkesan dengan rekor Xu. Sebab, menurut mereka, pejabat mata keranjang itu hanya menang soal 'kuantitas', bukan 'kualitas'.
Sebagai perbandingan, ada Zhang Zonghai, mantan kepala departemen propaganda Chongqing yang punya tiga syarat yang harus dipenuhi para gundiknya: lulusan universitas, lajang, dan yang terutama, cantik. Apa pentingnya syarat pertama?
Wanita simpanan Xu yang jumlahnya 140 memang contoh ekstrem. Namun, berdasarkan estimasi Wu Changchen, profesor yang memimpin amandemen UU Perkawinan China, sekitar 95 persen pejabat yang diperiksa dalam kasus korupsi ditemukan punya hubungan 'haram', di luar nikah.
Sementara, Zhang Erjiang, mantan Sekretaris Partai Komunis Tianmen di Provinsi Hubei dilaporkan punya hubungan seksual dengan 107 perempuan, belum termasuk istrinya, antara tahun 1989 dan 2001.
Lin Longfei, mantan Sekretaris Partai Komunis Zhouning di Provinsi Fujian yang divonis mati dalam kasus korupsi, diketahui memiliki 22 istri simpanan.
Juga ada Li Qingpu, Wakil Kepala Biro Industri Tekstil di Hubei bahkan punya koleksi yang membuktikan petualangan nafsunya. Berupa 95 buku harian yang disimpan dalam 4 lemari kabinet yang selalu terkunci.
Di dalam buku harian itu tertulis masing-masing cerita pergumulan seksualnya, dan helaian rambut dari masing-masing wanita. Para penyelidik menemukan total 236 rambut dalam buku harian itu.
Wakil Walikota Leshan, Li Yushu konon membuat iri para koleganya, setelah menjadikan perawan 16 tahun sebagai wanita simpanan. Sementara, wakil sekretaris partai di Xuancheng, Yan Feng, menggunakan 'kemampuan manajerialnya' dari titel MBA-nya untuk membuat 7 gundiknya hidup berdampingan dengan rukun.
Sementara, Jin Weizhi, pejabat setingkat wakil menteri pernah berkata, tak ada orang penting selevelnya yang tak punya kekasih simpanan. "Ini bukan soal kebutuhan biologis, tapi cerminan dari status seseorang, " begitu kalimat yang diduga diucapkannya, seperti dimuat situs Want China Times baru-baru ini. "Jika tidak, orang akan memandang rendah pejabat itu." Tak tahu malu!
Wanita simpanan di masa lalu memang menjadi ajang pembuktian kemampuan manajerial, juga stamina. Pejabat Wakil Menteri Hunan, Zeng Guohua dipaksa menandatangani perjanjian dengan kekasih gelapnya. Pada usia 60 tahun ia akan menikahi perempuan itu dan wajib berhubungan badan setidaknya 3 kali seminggu. Atau, dia akan dilaporkan ke otoritas disiplin. Pada akhirnya, Zeng menyerahkan dirinya sendiri. Tak kuat.
Bunuh Simpanan dengan Bom Mobil
Sementara, seperti dimuat Independent, kader ternama Partai Komunis, diusir dan dipecat Februari 2007 lalu, gara-gara keluhan yang dialamatkan kolaborasi 11 istri simpanannya sekaligus.
Pejabat yang memalukan itu bernama Pang Jiayu, mantan Wakil Ketua Konferensi Konsultatif Politik di Provinsi Shaanxi kala itu sedang menghadapi tuduhan korupsi.
Para wanita simpanan yang kebanyakan 'cantik dan muda' itu adalah istri-istri bawahan Pang, saat menjadi Walikota Baoji. Setelah suami-suami mereka dihukum mati atau dipenjara gara-gara keterlibatan mereka dalam perusahaan keuangan -- atas persetujuan Pang -- yang kehilangan jutaan yuan, mereka memutuskan untuk membalas dendam.
"Pang tidak pernah menyangka bahwa ia akan hancur oleh 11 gundiknya sendiri," demikian dilaporkan People's Daily.
Pejabat lain yang terkena akibat dari perbuatannya adalah Yang Changming. Eks wakil kepala pemerintahan Sansui di Provinsi Guizhou itu diketahui terinfeksi virus HIV saat ditahan atas tuduhan menerima suap senilai ratusan juta rupiah.
Yang Changming mengaku berhubungan seksual dengan lebih dari 30 perempuan selama menjabat, kebanyakan guru sekolah dan stafnya.
Sementara Duan Yihe, mantan ketua partai di Jinan, Ibukota Shandong dijatuhi hukuman mati pada 2007, karena terbukti membunuh wanita simpanannya dengan bom mobil, karena merasa lelah dirongrong permintaan uang terus-menerus. (Ein/Frd)