Dua korban banjir bandang dan tanah longsor di Kota Ambon dan sekitar, dimakamkan oleh pihak keluarga pada Selasa (30/7/2013) petang. Kedua korban itu tewas setelah tertimbun tanah longsor di kampus STAIN Ambon.
Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Rabu dini hari (31/7/2013), korban bernama Jumail dan Rahmat itu langsung dibawa ke Masjid Raya untuk disalatkan sebelum dimakamkan di pemakaman keluarga.
Pihak keluarga pun tidak menyangka, banjir bandang yang sudah terjadi sejak Selasa dinihari disertai longsor yang menimbulkan korban jiwa.
Hingga Selasa petang, belum diketahui jumlah korban yang pasti. Karena pihak Badan Penanggulangan Bencana Kota Ambon masih melakukan pendataan. Sekitar 800 kepala keluarga atau 4 ribu jiwa lebih kini terpaksa tinggal di pengungsian. Sebab sebagian besar rumah mereka hancur dihantam banjir bandang dan tertimbun longsor. Sementara sisanya rusak ringan, namun warga belum berani pulang ke rumah mereka.
Musibah ini tidak hanya melumpuhkan aktivitas warga tapi juga penerbangan di Bandara Pattimura. Hingga Selasa petang, aktivitas bandara lumpuh karena landasan pacu tergenang air.
Seluruh jadwal penerbangan tertunda akibat pesawat tidak bisa mendarat di bandara. Bahkan satu pesawat yang sempat menyentuh landasan terpaksa naik lagi dan mendarat di bandara Hasanuddin, Makasar karena landasan belum bisa didarati pesawat. (Ali)
Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Rabu dini hari (31/7/2013), korban bernama Jumail dan Rahmat itu langsung dibawa ke Masjid Raya untuk disalatkan sebelum dimakamkan di pemakaman keluarga.
Pihak keluarga pun tidak menyangka, banjir bandang yang sudah terjadi sejak Selasa dinihari disertai longsor yang menimbulkan korban jiwa.
Hingga Selasa petang, belum diketahui jumlah korban yang pasti. Karena pihak Badan Penanggulangan Bencana Kota Ambon masih melakukan pendataan. Sekitar 800 kepala keluarga atau 4 ribu jiwa lebih kini terpaksa tinggal di pengungsian. Sebab sebagian besar rumah mereka hancur dihantam banjir bandang dan tertimbun longsor. Sementara sisanya rusak ringan, namun warga belum berani pulang ke rumah mereka.
Musibah ini tidak hanya melumpuhkan aktivitas warga tapi juga penerbangan di Bandara Pattimura. Hingga Selasa petang, aktivitas bandara lumpuh karena landasan pacu tergenang air.
Seluruh jadwal penerbangan tertunda akibat pesawat tidak bisa mendarat di bandara. Bahkan satu pesawat yang sempat menyentuh landasan terpaksa naik lagi dan mendarat di bandara Hasanuddin, Makasar karena landasan belum bisa didarati pesawat. (Ali)
