Liputan6.com, Pamekasan: Sebagian masyarakat Pamekasan, Pulau Madura, merasa kurang nikmat jika menu berbuka puasa tidak dilengkapi dengan kerupuk tangguk. Ukuran kerupuk yang banyak dijual di bulan Ramadan ini bukan seperti biasanya karena memiliki diameter sebesar 40 sentimeter.
Bagi warga Pamekasan, kerupuk yang biasa dipadukan dengan petis ini disantap saat berbuka puasa. Bahan baku kerupuk ini terdiri dari adonan tepung singkong, bumbu, dan rempah-rempah. Sebelum digoreng, kerupuk ini harus dijemur terlebih dahulu selama sehari. Ini dimaksudkan agar kerupuk dapat mengembang saat digoreng.
Saifudin, seorang pedagang kerupuk tangguk di Desa Kaopajung, Pamekasan, mengaku dagangannya biasa terjual sebanyak 150 biji pada hari-hari biasa. Namun, di bulan Ramadan, barang dagangannya itu bisa laku terjual hingga 250 biji dengan harga Rp 2.500 per bijinya.(PIN/Muhammad Khodim)
Bagi warga Pamekasan, kerupuk yang biasa dipadukan dengan petis ini disantap saat berbuka puasa. Bahan baku kerupuk ini terdiri dari adonan tepung singkong, bumbu, dan rempah-rempah. Sebelum digoreng, kerupuk ini harus dijemur terlebih dahulu selama sehari. Ini dimaksudkan agar kerupuk dapat mengembang saat digoreng.
Saifudin, seorang pedagang kerupuk tangguk di Desa Kaopajung, Pamekasan, mengaku dagangannya biasa terjual sebanyak 150 biji pada hari-hari biasa. Namun, di bulan Ramadan, barang dagangannya itu bisa laku terjual hingga 250 biji dengan harga Rp 2.500 per bijinya.(PIN/Muhammad Khodim)