Dokumen berisi sejarah Bank Sentral Inggris mengungkapkan sejarah pahit dari negara Ratu Elizabeth tersebut. Bank of England (BoE) diketahui pernah terlibat dalam pengiriman dan penjualan emas yang dijarah Nazi setelah menginvasi Cekoslowakia.
Tak hanya itu, dokumen tersebut juga mengungkapkan rahasia keterlibatan Bank Sentral Inggris dalam pendanaan penyediaan mesin perang Nazi yang terjadi lebih dari 70 tahun lalu. Kala itu, BoE berada di bawah kepemimpinan Montagu Norman.
Dilansir dari Daily Mail, Rabu (31/7/2013), emas telah disimpan selama 1930-an atas perintah Bank of International Settlements (BIS), kumpulan sejumlah bank sentral di dunia. Perintah diberikan karena pemerintah Cekoslowakia kala itu tengah menghadapi berbagai ancaman dari Jerman.
Dokumen tersebut juga membeberkan secara terperinci bagaimana permintaan pengiriman emas dilakukan pada Maret 1939. Lewat BIS, emas yang dulu bernilai 5,6 juta poundsterling (setara 300 juta poundsterling saat ini) ditransfer dari Bank Sentral Cekoslowakia ke Reichsbank milik Jerman.
Pihak Jerman kemudian menjual emas bernilai 4 juta poundsterling ke sejumlah bank nasional di Belanda dan Belgia. Sisanya, dijual di London, Inggris. Dari dokumen tersebut, dapat disimpulkan bahwa Inggris pernah membantu Nazi menjual emas untuk mendanai penyediaan mesin perang Hitler.
Tak hanya membantu membeli emas milik Nazi, pada Juni 1939, Bank Sentral Inggris juga diketahui membantu menjual emas jarahan Nazi senilai 860 ribu poundsterling tanpa menunggu persetujuan pemerintah setempat. Namun pemerintah tak tinggal diam dan langsung menghentikan seluruh transaksi penjualan emas hasil jarahan pada Perang Dunia II tersebut. Terungkapnya penjualan sejumlah emas tersebut tentu menekan reputasi BIS.
Babak Paling Kelam
Penjualan emas hasil jarahan Nazi setelah menginvasi Cekoslowakia sejak lama dianggap sebagai babak paling kelam dalam sejarah bank tersebut. Pada saat itu, Bank Sentral Inggris menyimpan banyak emas batangan yang ditariknya dari sejumlah negara anggota BIS.
Dalam dokumen disebutkan, Bank Sentral Inggris merasa harus melakukan apa yang diperintahkan BIS. Meski pemerintah Inggris mencoba menghentikan penjualan hasil jarahan aset penduduk Ceko tersebut, pihak bank bersikukuh untuk tetap menjualnya.
Pada saat itu, percobaan secara politik untuk mempengaruhi keputusan presiden BIS dengan memblokir seluruh transaksi dianggap sebagai hal yang salah dan berbahaya bagi Bank Sentral Inggris dan BIS sendiri.
Ironisnya, beberapa bulan setelah BIS berdiri, pemerintah Inggris menyatakan perang pada Jerman menyusul aksi invasi Nazi ke Polandia dan posisi Inggris berubah.
Kanselir mengatakan, BoE seharusnya tidak bertindak atas perintah BIS, jika sekiranya perintah tersebut dapat menguntungkan musuh negara.
Para akademisi telah lama mencurigai peran Bank Sentral Inggris yang bertentangan dengan negara dan membantu penyediaan mesin perang Nazi.
Hingga saat ini, Bank Sentral Inggris diyakini masih menyimpan beberapa batang emas berlambang swastika di brankasnya.
Di dalam kasnya, BoE hingga saat ini dilaporkan masih menyimpan sejumlah emas batangan bernilai 210 miliar poundsterling untuk negara-negara di seluruh dunia. Sebagian besar emas pemerintah Inggris diamankan di Fort Knox, Amerika Serikat (AS). (Sis/Shd)
Tak hanya itu, dokumen tersebut juga mengungkapkan rahasia keterlibatan Bank Sentral Inggris dalam pendanaan penyediaan mesin perang Nazi yang terjadi lebih dari 70 tahun lalu. Kala itu, BoE berada di bawah kepemimpinan Montagu Norman.
Dilansir dari Daily Mail, Rabu (31/7/2013), emas telah disimpan selama 1930-an atas perintah Bank of International Settlements (BIS), kumpulan sejumlah bank sentral di dunia. Perintah diberikan karena pemerintah Cekoslowakia kala itu tengah menghadapi berbagai ancaman dari Jerman.
Dokumen tersebut juga membeberkan secara terperinci bagaimana permintaan pengiriman emas dilakukan pada Maret 1939. Lewat BIS, emas yang dulu bernilai 5,6 juta poundsterling (setara 300 juta poundsterling saat ini) ditransfer dari Bank Sentral Cekoslowakia ke Reichsbank milik Jerman.
Pihak Jerman kemudian menjual emas bernilai 4 juta poundsterling ke sejumlah bank nasional di Belanda dan Belgia. Sisanya, dijual di London, Inggris. Dari dokumen tersebut, dapat disimpulkan bahwa Inggris pernah membantu Nazi menjual emas untuk mendanai penyediaan mesin perang Hitler.
Tak hanya membantu membeli emas milik Nazi, pada Juni 1939, Bank Sentral Inggris juga diketahui membantu menjual emas jarahan Nazi senilai 860 ribu poundsterling tanpa menunggu persetujuan pemerintah setempat. Namun pemerintah tak tinggal diam dan langsung menghentikan seluruh transaksi penjualan emas hasil jarahan pada Perang Dunia II tersebut. Terungkapnya penjualan sejumlah emas tersebut tentu menekan reputasi BIS.
Babak Paling Kelam
Penjualan emas hasil jarahan Nazi setelah menginvasi Cekoslowakia sejak lama dianggap sebagai babak paling kelam dalam sejarah bank tersebut. Pada saat itu, Bank Sentral Inggris menyimpan banyak emas batangan yang ditariknya dari sejumlah negara anggota BIS.
Dalam dokumen disebutkan, Bank Sentral Inggris merasa harus melakukan apa yang diperintahkan BIS. Meski pemerintah Inggris mencoba menghentikan penjualan hasil jarahan aset penduduk Ceko tersebut, pihak bank bersikukuh untuk tetap menjualnya.
Pada saat itu, percobaan secara politik untuk mempengaruhi keputusan presiden BIS dengan memblokir seluruh transaksi dianggap sebagai hal yang salah dan berbahaya bagi Bank Sentral Inggris dan BIS sendiri.
Ironisnya, beberapa bulan setelah BIS berdiri, pemerintah Inggris menyatakan perang pada Jerman menyusul aksi invasi Nazi ke Polandia dan posisi Inggris berubah.
Kanselir mengatakan, BoE seharusnya tidak bertindak atas perintah BIS, jika sekiranya perintah tersebut dapat menguntungkan musuh negara.
Para akademisi telah lama mencurigai peran Bank Sentral Inggris yang bertentangan dengan negara dan membantu penyediaan mesin perang Nazi.
Hingga saat ini, Bank Sentral Inggris diyakini masih menyimpan beberapa batang emas berlambang swastika di brankasnya.
Di dalam kasnya, BoE hingga saat ini dilaporkan masih menyimpan sejumlah emas batangan bernilai 210 miliar poundsterling untuk negara-negara di seluruh dunia. Sebagian besar emas pemerintah Inggris diamankan di Fort Knox, Amerika Serikat (AS). (Sis/Shd)