Karena Black Market, Penjualan BlackBerry di Erajaya Turun Pesat

Karena BlackBerry menurun, tren penggunaan Android diproyeksikan akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

oleh Dian Ihsan Siregar diperbarui 31 Jul 2013, 18:42 WIB
PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mengakui, penjualan telepon genggam (handphone) yang bermerek Blackberry (BB) mengalami penurunan penjualan dalam beberapa tahun terakhir. Penurunan penjualan BlackBerry, dikarenakan banyak produk 'BB gelap' yang beredar di pasaran.

"Pasar BB sudah turun drastis di pasar internasional, tapi di Indonesia masih belum. Ada penurunan BB, tapi tetap besar diambil dari handphone BB black market. Bayangkan saja produk BM BB model Q10 dan Z10 sudah mencapai 50 persen. Handphone BB yang black market sudah menguasai pasar Indonesia," kata Director Marketing dan Communication Erajaya Djatmiko Wardoyo pada saat acara pemaparan kinerja perseroan Semester I-2013 di Gedung Capital Building Office Tower, Jakarta, Rabu (31/7/2013).

Menurut Djatmiko, selain adanya produk handphone BB black market di pasar, BB juga sudah jarang berinovasi yang lebih dalam mengeluarkan produk-produk barunya, sehingga dampaknya sangat jelas pemakaian BB di Indonesia terus berkurang.

Selain itu, terjadi juga penurunan yang signifikan terhadap produk BB di Indonesia. Maka tren penggunaan Android diproyeksikan akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

"Penjualan kami terbesar masih di 5 merek ternama Samsung, Apple, Blackberry, Nokia dan Sony. Dari 5 merek tersebut yang mendorong penjualan kami hingga 80 persen," jelasnya.

Perseroan juga berencana melakukan desentralisasi pergudangan (wearhouse), dengan mencanangkan dana anggaran dari Rp 50 miliar - Rp 100 miliar. Langkah itu diambil dalam mengantisipasi kejadian gangguan distribusi karena akibat banjir di awal tahun.

Ada 5 titik lokasi yang sedang dijajaki yaitu Medan, Palembang, Jawa Tengah, Surabaya dan Makassar. Dari ke lima wilayah tersebut akan dibangun wear house. Satu pembangunan ware house akan dianggarkan dana sebesar Rp 10 miliar - 20 miliar. (dis/gal)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya