Pakai Kondom Dapat Bonus Bakteri Baik

Sebuah studi baru dari China menyatakan kondom dapat membantu bakteri baik berkembang dalam vagina.

oleh Kusmiyati diperbarui 02 Agu 2013, 04:00 WIB
Sebuah studi baru dari China menyatakan, selain mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan penyebaran penyakit menular seksual, juga dapat membantu bakteri baik berkembang dalam vagina dikutip Huffingtonpost, Jumat (2/8/2013).

Para peneliti menemukan wanita aktif secara seksual yang menggunakan kondom memiliki koloni mikroba bermanfaat yang lebih besar dalam vagina mereka dibandingkan dengan yang menggunakan bentuk-bentuk lain yang dapat mengontrol kelahiran.

Para ilmuwan berfokus pada lactobacillus, sekelompok bakteri yang mendominasi flora alami vagina bagi banyak perempuan. Mikroba, yang memproduksi asam laktat dan hidrogen peroksida, membantu vagina mempertahankan pH rata-rata 4 sampai 5, sebanding dengan keasaman bir atau jus tomat.

Meskipun mungkin tidak ada microbiome untuk vagina yang sehat, kehadiran lactobacillus diduga membantu mencegah bakteri vaginosis.

Bakteri ini yang menyebabkan vagina gatal-gatal, cairan yang keluar dan bau yang tidak menyenangkan. Bakteri menguntungkan bahkan telah dikaitkan dengan penurunan risiko human immunodeficiency virus (HIV).

Dalam studi baru, para peneliti di Rumah Sakit Persahabatan Beijing melibatkan 164 wanita sehat yang sudah menikah di Cina berusia antara 18 dan 45 tahun.

Para wanita tersebut yang tidak menggunakan alat kontrasepsi hormonal, seperti pil, sebagai metode rutin untuk kontrasepsi.

dari 164 orang tersebut dibagi ke dalam 72 orang yang menggunakan kondom, 57 menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD), dan 35 orang menggunakan alat kontrasepsi yang lain.

Para peneliti menemukan bahwa lactobacillus secara signifikan berkembang lebih tinggi  pada kelompok yang menggunakan kondom.

Aktivitas seksual dapat mengganggu keseimbangan ekosistem vagina, terutama ketika air mani memasuki vagina (yang memiliki pH 7,0-8,0).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondom dapat membantu menjaga vagina mempertahankan asam alami.

Namun, para peneliti memperingatkan bahwa kondom mungkin bukan cara terbaik untuk mencegah kehamilan, karena memiliki tingkat kegagalan 15 persen.

Sebaliknya, IUD memiliki tingkat kegagalan 0,6 persen menjadi 0,8 persen pada tahun pertama, dan dapat efektif selama lebih dari satu dekade setelah insersi. (Mia/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya