Dinas Perhubungan menguji kelayakan bus malam dan antarkota di posko Pusat Pengujian Kendaraan Bermotor (PPKB) Terminal Pulogadung, Jakarta Timur. Pengujian juga dilakukan di sejumlah terminal besar lainnya.
Hasil uji kelayakan sementara dari 7 bus antara kota umumnya tidak layak pandang, meski secara teknis semua memiliki kelayakan. Di antara 7 unit, hanya 1 bus yang memiliki kelayakan pandang maupun kelayakan teknis mesin.
"Hasilnya sementara dari 7 bus tadi hanya ada 1 bus yang layak, baik mesin maupun layak pandang. Sisanya tidak layak pandang," ujar Zulkifli, salah satu petugas penguji kendaraan dari PPKB Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (1/8/2013).
Zulkifli mengatakan, uji kelayakan yang diujikan ada 2 hal, yakni kelayakan secara pandang dan kelayakan secara teknis mesin. Layak pandang berupa kondisi keutuhan badan kendaraan. Sementara layak teknis mesin berupa kelayakan kemampuan mesin.
"Kelayakan teknis mesin misalnya ban, rem, gir, pemecah kaca," ucapnya.
Sementara bagi yang tidak layak, lanjut Zulkifli, pengemudi dan kendaraan yang bersangkutan akan dilaporkan kepada Kepala Terminal Pulogadung. Selanjutnya kepala terminal akan memproses dan memanggil pihak perusahaaan bus terkait untuk perbaikan.
"Nanti dilaporkan kepada kepala terminal jika tidak layak. Tapi kalau secara teknis fatal kita tahan, tidak bisa jalan. Tapi kalau layak pandang tidak apa-apa. Tidak layak pandang mungkin di jalan kesenggol namanya perjalanan jauh," jelas Zulkifli. (Frd/Ism)
Hasil uji kelayakan sementara dari 7 bus antara kota umumnya tidak layak pandang, meski secara teknis semua memiliki kelayakan. Di antara 7 unit, hanya 1 bus yang memiliki kelayakan pandang maupun kelayakan teknis mesin.
"Hasilnya sementara dari 7 bus tadi hanya ada 1 bus yang layak, baik mesin maupun layak pandang. Sisanya tidak layak pandang," ujar Zulkifli, salah satu petugas penguji kendaraan dari PPKB Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (1/8/2013).
Zulkifli mengatakan, uji kelayakan yang diujikan ada 2 hal, yakni kelayakan secara pandang dan kelayakan secara teknis mesin. Layak pandang berupa kondisi keutuhan badan kendaraan. Sementara layak teknis mesin berupa kelayakan kemampuan mesin.
"Kelayakan teknis mesin misalnya ban, rem, gir, pemecah kaca," ucapnya.
Sementara bagi yang tidak layak, lanjut Zulkifli, pengemudi dan kendaraan yang bersangkutan akan dilaporkan kepada Kepala Terminal Pulogadung. Selanjutnya kepala terminal akan memproses dan memanggil pihak perusahaaan bus terkait untuk perbaikan.
"Nanti dilaporkan kepada kepala terminal jika tidak layak. Tapi kalau secara teknis fatal kita tahan, tidak bisa jalan. Tapi kalau layak pandang tidak apa-apa. Tidak layak pandang mungkin di jalan kesenggol namanya perjalanan jauh," jelas Zulkifli. (Frd/Ism)
