Jelang hari raya Lebaran, masyarakat diminta mewaspadai tindak kejahatan di rumah kosong. Untuk mengantisipasi kejahatan rumah kosong yang diprediksi marak, Polres Jakarta Utara punya program yang dinamakan 'Manajemen Parno'.
"Kita sebutnya 'Manajemen Parno', jadi untuk mengantisipasi ketakutan-ketakutan yang akan muncul dalam tindak kriminalitas pada waktu Lebaran, maka dari itu kita akan antisipasi dengan beberapa cara," kata Kabag Ops Polres Jakarta Utara AKBP Allan Satya di Jakarta, Kamis (1/8/2013).
Program tersebut, ungkapnya, telah dipersiapkan dengan menurunkan personel yang siaga untuk berpatroli pada waktu tertentu dan daerah rawan.
"Patroli dalam skala besar, bisa kita maksimalkan pada lingkungan warga dan terus berkoordinasi kepada keamanan setempat untuk lebih waspada dalam menjaga," tambah Allan.
Selain itu, pendirian pos tertib Ramadan dan beberapa pendataan bagi rumah warga yang meninggalkan rumahnya pada saat Lebaran juga terus dilakukan. "Pendataan dari kejadian-kejadian sebelumnya kita berupaya profiling beberapa modus yang dilakukan ataupun data kejahatan yang muncul pada tahun sebelumnya," ucap Allan.
Sebelumnya, Allan memberikan contoh, pada tahun lalu berhasil menangkap pelaku pencurian di rumah kosong. Dari para pelaku, pihak polisi mengorek informasi modus kejahatan yang sama.
"Si pelaku sudah mencuri dari 25 lokasi yang berbeda. Kita korek seperti apa, cara kerjanya, dan metodenya, kita bisa deteksi sejak awal," tandas Allan. (Mut/Sss)
"Kita sebutnya 'Manajemen Parno', jadi untuk mengantisipasi ketakutan-ketakutan yang akan muncul dalam tindak kriminalitas pada waktu Lebaran, maka dari itu kita akan antisipasi dengan beberapa cara," kata Kabag Ops Polres Jakarta Utara AKBP Allan Satya di Jakarta, Kamis (1/8/2013).
Program tersebut, ungkapnya, telah dipersiapkan dengan menurunkan personel yang siaga untuk berpatroli pada waktu tertentu dan daerah rawan.
"Patroli dalam skala besar, bisa kita maksimalkan pada lingkungan warga dan terus berkoordinasi kepada keamanan setempat untuk lebih waspada dalam menjaga," tambah Allan.
Selain itu, pendirian pos tertib Ramadan dan beberapa pendataan bagi rumah warga yang meninggalkan rumahnya pada saat Lebaran juga terus dilakukan. "Pendataan dari kejadian-kejadian sebelumnya kita berupaya profiling beberapa modus yang dilakukan ataupun data kejahatan yang muncul pada tahun sebelumnya," ucap Allan.
Sebelumnya, Allan memberikan contoh, pada tahun lalu berhasil menangkap pelaku pencurian di rumah kosong. Dari para pelaku, pihak polisi mengorek informasi modus kejahatan yang sama.
"Si pelaku sudah mencuri dari 25 lokasi yang berbeda. Kita korek seperti apa, cara kerjanya, dan metodenya, kita bisa deteksi sejak awal," tandas Allan. (Mut/Sss)