Potongan Salib Yesus Kristus Ditemukan di Turki?

Benda diduga potongan tiang salib Yesus ditemukan dalam ekskavasi besar-besaran di Gereja Balatlar.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 01 Agu 2013, 16:32 WIB
Para arkeolog yang melakukan ekskavasi di situs gereja kuno di Turki menemukan sebuah peti batu yang berisi relik yang mungkin menjadi bagian dari tiang salib Yesus Kristus.

Peninggalan tersebut ditemukan dalam rangka ekskavasi besar-besaran di Gereja Balatlar, yang dibangun tahun 660 Masehi di Provinsi Sinop, dekat Laut Hitam. Demikian dilaporkan situs Today's Zaman yang dilansir FoxNews, Kamis (1/8/2013).

Gulgun Koroglu, associate professor dari Mimar Sinan Fine Arts University, Turki, sekaligus pemimpin ekskavasi menduga kuat, artefak yang ditemukan timnya terkait dengan penyaliban Yesus.

"Kami menemukan artefak suci di peti batu itu. Bagian dari salib, yang kami duga bagian dari kayu di mana Yesus disalibkan," kata dia.

"Peti batu ini sangat penting artinya bagi kami. Mengandung sejarah dan ini adalah artefak paling penting yang kami temukan sejauh ini."

Sementara, kepada Hurriyet Daily News, Koroglu mengatakan, benda yang diduga bagian dari salib Yesus adalah temuan paling penting yang pernah dihasilkan tim ekskavasi yang didanai Uni Eropa itu.

"Kami telah bekerja di sini selama 4 tahun dan menemukan lebih dari 2.000 kerangka. Aku berharap tahun ini akan ada banyak hasil yang kami peroleh. Kami mempelajari banyak hal selama ekskavasi, yang tak pernah kami ketahui sebelumnya."

Hingga berita ini diturunkan belum bisa dipastikan apakah benar temuan para arkeolog benar merupakan potongan salib di mana Yesus disalibkan. Masih berupa dugaan.

Terkait relik suci lainnya, sebelumnya, Paus Fransiskus menyinggung keterkaitan kain kafan Turin atau Shroud of Turin.

Paus asal Argentina itu mengatakan, "Pria dalam kafan itu mengundang kita untuk merenungkan Yesus dari Nazaret."

"Wajah yang rusak itu, serupa dengan wajah pria dan wanita yang hancur oleh hidup yang tak menghormati martabat mereka, oleh perang dan kekerasan yang menimpa orang-orang lemah," kata Paus seperti dimuat Daily Mail.

Sekian lama kain kafan Turin diyakini sebagai pembungkus jasad Yesus pasca-penyaliban. Di lembaran kain tua itu, tercetak citra samar dari darah yang mengering: seorang pria tinggi berambut panjang dan berjanggut.

Noda darah tebal terlihat di pergelangan tangan dan pergelangan kaki-- sesuai dengan posisi Yesus ketika dipaku di tiang salib. (Ein/Yus)

Baca juga: Paus Fransiskus Bicara Soal Misteri 'Kain Kafan Yesus'


Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya