Simulator SIM, Djoko Susilo Akui Bertemu Nazaruddin dan Komisi 3

Namun, Djoko berdalih dalam pertemuan yang dilakukan sebanyak 2 kali dengan Nazaruddin itu tak pernah membahas proyek Simulator SIM.

oleh Sugeng Triono diperbarui 01 Agu 2013, 23:55 WIB
Terdakwa kasus dugaan korupsi Simulator SIM di Korlantas Polri, Inspektur Jenderal Polisi Djoko Susilo mengakui dirinya pernah bertemu dengan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin.

Namun, Djoko berdalih dalam pertemuan yang dilakukan sebanyak 2 kali dengan Nazaruddin itu tak pernah membahas proyek Simulator SIM.

"Itu berkaitan dengan saudara Nazaruddin. (Pertemuan) Itu di belakang Polda, nama tempatnya saya lupa," ujar Djoko Susilo di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (1/8/2013).

Djoko menambahkan pertemuan itu merupakan inisiatif Nazaruddin yang kala itu juga menjabat sebagai anggota Komisi III DPR atau mitra kerja Kepolisian.

"Bukan saya yang mengundang, karena pada waktu itu saya sebagai pejabat Mabes Polri dan kaitannya dengan lalulintas dikaitkan dengan optimalisasi dalam rangka Polri ke depan seperti apa," terang Djoko.

Djoko menjelaskan, sebagai pejabat Mabes Polri dirinya kerap diundang setiap Kapolri dipanggil untuk temu pendapat tentang Kamtibmas yang berkaitan dengan isu lalu lintas. Namun saat itu, tidak membahas soal penambahan anggaran simulator. "Iya (tidak membahas penambahan anggaran simulator)," ujarnya.

Selain itu, Djoko juga mengaku pernah bertemu dengan sejumlah anggota DPR. Pertemuan itu dilakukan dua kali, di Hotel Dharmawangsa dan Nippon Kan, Hotel Sultan.

Komisi III

Sebelumnya, dalam persidangan kasus Korupsi Simulator SIM di Pengadilan Tipikor, sejumlah anggota Komisi III DPR disebut-sebut Nazaruddin ikut bertemu dengan Djoko Susilo untuk membahas anggaran proyek pengadaan Simulator SIM Roda 2 dan Roda 4.

Namun, politisi Golkar Bambang Soesatyo dan Aziz Syamsudin, politisi Demokrat Benny K Harman, Herman Heri dari PDIP membantah tudingan itu. Mereka pun pernah diperiksa penyidik KPK dalam kasus tersebu, 28 Februari 2013, lalu. (Adi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya