Kasus penipuan investasi yang dialami Annisa Bahar oleh PT. CSM Bintang dengan komisaris Sandy Tumiwa sejak setahun lalu hingga kini masih berjalan. Meski Shandy sudah dijadikan tersangka, namun kasus itu belum juga selesai. Annisa pun geram.
Siang ini, Jumat (2/8/2013) Annisa Bahar dan pengacaranya Arifin Harahap kembali mendatangi Polda Metro Jaya untuk melengkapi berkas-berkas terkait kasus penipuan dan penggelapan oleh PT. CSM Bintang. Meski lelah dengan kasus ini, namun Annisa tak patah semangat sambil berharap kasus ini segera selesai.
"Kami sudah setahun lebih terombang-ambing dan bolak-balik ke kantor polisi. Padahal status mereka kan sudah tersangka. Tapi kok kasusnya nggak kelar-kelar juga," kata Arifin heran ditemui di Polda Metro.
Arifin juga mengatakan kalau dirinya akan semaksimal mungkin memperjuangkan hak kliennya, untuk mendapatkan uangnya kembali. "Saya kan memperjuangkan orang-orang yang tidak punya uang. Beda sama mereka yang masih banyak uang, mengeruk keuntungan dari kami," katanya.
Kasus Annisa Bahar dengan PT. CSM Bintang dengan komisaris Sandy Tumiwa terjadi sekitar setahun lalu. Saat itu, Anissa bersama beberapa orang lainnya berinvestasi dengan total uang mencapai Rp3 miliar.
Namun, uang sebanyak itu tidak pernah diketahui keberadaannya hingga Anissa bersama beberapa orang rekannya melaporkan Shandy dan pengelola PT. CMS Bintang lainnya, Cici Kisung Dualif ke Polda Metro Jaya pada Juli 2012.
Namun, meski Shandy dan Cici sudah dijadikan tersangka pada Januari 2013, hingga kini kasus tersebut belum juga terselesaikan. Uang Annisa bersama rekannya-rekannya yang berjumlah Rp3 miliar belum juga dikembalikan oleh Shandy dan Cici.(Fei)
Siang ini, Jumat (2/8/2013) Annisa Bahar dan pengacaranya Arifin Harahap kembali mendatangi Polda Metro Jaya untuk melengkapi berkas-berkas terkait kasus penipuan dan penggelapan oleh PT. CSM Bintang. Meski lelah dengan kasus ini, namun Annisa tak patah semangat sambil berharap kasus ini segera selesai.
"Kami sudah setahun lebih terombang-ambing dan bolak-balik ke kantor polisi. Padahal status mereka kan sudah tersangka. Tapi kok kasusnya nggak kelar-kelar juga," kata Arifin heran ditemui di Polda Metro.
Arifin juga mengatakan kalau dirinya akan semaksimal mungkin memperjuangkan hak kliennya, untuk mendapatkan uangnya kembali. "Saya kan memperjuangkan orang-orang yang tidak punya uang. Beda sama mereka yang masih banyak uang, mengeruk keuntungan dari kami," katanya.
Kasus Annisa Bahar dengan PT. CSM Bintang dengan komisaris Sandy Tumiwa terjadi sekitar setahun lalu. Saat itu, Anissa bersama beberapa orang lainnya berinvestasi dengan total uang mencapai Rp3 miliar.
Namun, uang sebanyak itu tidak pernah diketahui keberadaannya hingga Anissa bersama beberapa orang rekannya melaporkan Shandy dan pengelola PT. CMS Bintang lainnya, Cici Kisung Dualif ke Polda Metro Jaya pada Juli 2012.
Namun, meski Shandy dan Cici sudah dijadikan tersangka pada Januari 2013, hingga kini kasus tersebut belum juga terselesaikan. Uang Annisa bersama rekannya-rekannya yang berjumlah Rp3 miliar belum juga dikembalikan oleh Shandy dan Cici.(Fei)
