Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo berharap Wakapolri baru Komjen Pol Oegroseno dapat memberi angin segar di tubuh kepolisian. Kehadiran pengganti Komjen Pol Purn Nanan Soekarna itu juga diminta untuk dapat menguatkan Polri.
"Saya berharap Oegro memberi angin segar bagi polri," kata Bambang dalam pesan singkatnya di Jakarta, Jumat (2/8/2013).
Politisi Partai Golkar ini mengatakan, pimpinan Polri yang kuat, responsif, dan tegas akan merefleksikan wibawa Indonesia sebagai negara hukum yang protektif terhadap rakyat dan kepentingan negara. "Sebaliknya, Polri yang lamban dan kompromistis akan menurunkan derajat wibawa Indonesia negara hukum," imbuh Bambang.
Ketika komunitas internasional masih menilai Indonesia sebagai negeri yang tidak atau belum berkepastian hukum, lanjutnya, Polri harus ikut memikul tanggung jawab untuk mengubah anggapan buruk itu menjadi perspesi yang positif.
"Sudah barang tentu diperlukan kepemimpinan yang kuat dan bebas dari kepentingan sempit," ujar Bambang.
Sehingga pada hakikatnya, lanjut dia, Polri harus independen. Sebab, independensi akan mengubah Polri menjadi institusi yang kuat, responsif dan yang selalu siap bertindak tegas-lugas.
Mengacu pada harapan ideal itu, Bambang melihat tantangan Polri dewasa ini cukup berat, baik ke dalam maupun ke luar. Tantangan ke dalam bagi Polri adalah memulihkan soliditas seluruh jajaran, dari atas hingga ke bawah.
"Sudah terungkap sejumlah kasus yang menggambarkan terganggunya soliditas Polri," kata dia.
Sedangkan tantangan keluar, menurut Bambang, ditandai dengan 2 gejala. Pertama, prajurit berikut fasilitas Polri di sejumlah daerah menjadi target serangan kelompok-kelompok tertentu. Sedangkan yang kedua, ketertiban umum rusak parah. Sangat jelas amburadulnya ketertiban umum menggambarkan rendahnya apresiasi masyarakat terhadap Polri sebagai penegak hukum.
"Inilah pekerjaan berat Wakapolri maupun calon Kapolri baru," kata dia.
Dia menekankan, tidaklah berlebihan untuk mengatakan calon Kapolri baru idealnya seorang jenderal negarawan yang tahu betul apa yang sedang dihadapi negara, dan juga sangat paham tentang masalah internal Polri. "Polri harus solid agar mampu menegakan hukum dan mewujudkan ketertiban umum," ucap Bambang.
Wakapolri baru Komjen Pol Oegroseno resmi dilantik Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo menggantikan Komjen Pol Purnawirawan Nanan Soekarna. Oegroseno dihadapkan pada tugas penting pada 2014, yaitu mengamankan Pemilu.
Terkait hal itu, Oegro menyatakan akan mendayagunakan sistem bantuan bimbingan keamanan masyarakat (Babinkamtibmas). (Mut/Sss)
"Saya berharap Oegro memberi angin segar bagi polri," kata Bambang dalam pesan singkatnya di Jakarta, Jumat (2/8/2013).
Politisi Partai Golkar ini mengatakan, pimpinan Polri yang kuat, responsif, dan tegas akan merefleksikan wibawa Indonesia sebagai negara hukum yang protektif terhadap rakyat dan kepentingan negara. "Sebaliknya, Polri yang lamban dan kompromistis akan menurunkan derajat wibawa Indonesia negara hukum," imbuh Bambang.
Ketika komunitas internasional masih menilai Indonesia sebagai negeri yang tidak atau belum berkepastian hukum, lanjutnya, Polri harus ikut memikul tanggung jawab untuk mengubah anggapan buruk itu menjadi perspesi yang positif.
"Sudah barang tentu diperlukan kepemimpinan yang kuat dan bebas dari kepentingan sempit," ujar Bambang.
Sehingga pada hakikatnya, lanjut dia, Polri harus independen. Sebab, independensi akan mengubah Polri menjadi institusi yang kuat, responsif dan yang selalu siap bertindak tegas-lugas.
Mengacu pada harapan ideal itu, Bambang melihat tantangan Polri dewasa ini cukup berat, baik ke dalam maupun ke luar. Tantangan ke dalam bagi Polri adalah memulihkan soliditas seluruh jajaran, dari atas hingga ke bawah.
"Sudah terungkap sejumlah kasus yang menggambarkan terganggunya soliditas Polri," kata dia.
Sedangkan tantangan keluar, menurut Bambang, ditandai dengan 2 gejala. Pertama, prajurit berikut fasilitas Polri di sejumlah daerah menjadi target serangan kelompok-kelompok tertentu. Sedangkan yang kedua, ketertiban umum rusak parah. Sangat jelas amburadulnya ketertiban umum menggambarkan rendahnya apresiasi masyarakat terhadap Polri sebagai penegak hukum.
"Inilah pekerjaan berat Wakapolri maupun calon Kapolri baru," kata dia.
Dia menekankan, tidaklah berlebihan untuk mengatakan calon Kapolri baru idealnya seorang jenderal negarawan yang tahu betul apa yang sedang dihadapi negara, dan juga sangat paham tentang masalah internal Polri. "Polri harus solid agar mampu menegakan hukum dan mewujudkan ketertiban umum," ucap Bambang.
Wakapolri baru Komjen Pol Oegroseno resmi dilantik Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo menggantikan Komjen Pol Purnawirawan Nanan Soekarna. Oegroseno dihadapkan pada tugas penting pada 2014, yaitu mengamankan Pemilu.
Terkait hal itu, Oegro menyatakan akan mendayagunakan sistem bantuan bimbingan keamanan masyarakat (Babinkamtibmas). (Mut/Sss)