Mudik lebaran saat ini bukan hanya momentum bertemu seluruh keluarga maupun kerabat, tapi juga sudah menjadi budaya. Tak heran jika sebagian warga Jakarta rela menggunakan kendaraan apapun demi bertemu keluarga tercinta di kampung halaman termasuk motor.
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Dirjen PP dan PL) Kemenkes RI, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H, DTCE beberapa waktu lalu menyampaikan risiko dan solusi bila pemudik harus menggunakan sepeda motor yaitu:
1. Pemudik yang menggunakan motor biasanya akan mengalami masalah pada pinggangnya karena duduk selama berjam-jam. Jika pemudik tidak istirahat, maka pemudik akan merasa sakit di bagian punggung. Menurut Tjandra, hal ini biasanya disebabkan oleh masalah kekuatan otot.
2. Mengganggu metabolisme, beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa duduk selama berjam-jam dapat menganggu sistem metabolisme tubuh. Alhasil, tubuh mengalami penurunan kadar kolesterol baik sehingga menimbulkan berbagai masalah kesehatan, maupun peningkatan kadar gula darah.
3. Pemudik bermotor dalam waktu yang lama juga dapat menyebabkan nyeri leher atau nyeri otot. Keluhan ini bisa disebabkan oleh peradangan pada sendi tulang belakang.
4. Pemudik dengan motor juga bisa menurunkan konsentrasi, sehingga sangat berisiko mengalami kecelakaan lalu lintas.
5. Menggunakan sepeda motor dalam waktu yang lama juga dapat mengakibatkan kelelahan.
Jadi, apa yang perlu diperhatikan pemudik bermotor? Tjandra menilai, mempersiapkan kesehatan fisik dan mental adalah hal yang utama.
"Periksakan kesehatan sebelum perjalanan, pastikan kendaran dalam kondisi yang baik, dan hindari penggunaan obat yang menyebabkan kantuk dan minuman beralkohol," kata Tjandra, seperti diutarakan dalam keterangan tertulis, Minggu (4/8/2013).
Selain itu, hindari membawa beban atau orang melebihi kapasitas, gunakan helm standar keselamatan, patuhi rambu-rambu lalu lintas, dan tidak menggunakan alat komunikasi saat mengemudi.
"Beristirahatlah setiap 3-4 jam sekali dan istirahat saat lelah, hati-hati mengemudi saat turun hujan atau cuaca buruk, dan jaga jarak dengan kendaraan lain," jelasnya.
Dan selanjutnya, Tjandra menambahkan sebaiknya tidak mudik menggunakan sepeda motor, mengingat angka kecelakaan tertinggi selama musim mudik dialami pengendara sepeda motor. Manfaatkan fasilitas mudik gratis atau fasilitas pengangkutan sepeda motor dengan kapal laut maupun kereta api dari pemerintah dan sektor swasta, atau gunakan moda transportasi umum saja.
(Fit/Mel)
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Dirjen PP dan PL) Kemenkes RI, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H, DTCE beberapa waktu lalu menyampaikan risiko dan solusi bila pemudik harus menggunakan sepeda motor yaitu:
1. Pemudik yang menggunakan motor biasanya akan mengalami masalah pada pinggangnya karena duduk selama berjam-jam. Jika pemudik tidak istirahat, maka pemudik akan merasa sakit di bagian punggung. Menurut Tjandra, hal ini biasanya disebabkan oleh masalah kekuatan otot.
2. Mengganggu metabolisme, beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa duduk selama berjam-jam dapat menganggu sistem metabolisme tubuh. Alhasil, tubuh mengalami penurunan kadar kolesterol baik sehingga menimbulkan berbagai masalah kesehatan, maupun peningkatan kadar gula darah.
3. Pemudik bermotor dalam waktu yang lama juga dapat menyebabkan nyeri leher atau nyeri otot. Keluhan ini bisa disebabkan oleh peradangan pada sendi tulang belakang.
4. Pemudik dengan motor juga bisa menurunkan konsentrasi, sehingga sangat berisiko mengalami kecelakaan lalu lintas.
5. Menggunakan sepeda motor dalam waktu yang lama juga dapat mengakibatkan kelelahan.
Jadi, apa yang perlu diperhatikan pemudik bermotor? Tjandra menilai, mempersiapkan kesehatan fisik dan mental adalah hal yang utama.
"Periksakan kesehatan sebelum perjalanan, pastikan kendaran dalam kondisi yang baik, dan hindari penggunaan obat yang menyebabkan kantuk dan minuman beralkohol," kata Tjandra, seperti diutarakan dalam keterangan tertulis, Minggu (4/8/2013).
Selain itu, hindari membawa beban atau orang melebihi kapasitas, gunakan helm standar keselamatan, patuhi rambu-rambu lalu lintas, dan tidak menggunakan alat komunikasi saat mengemudi.
"Beristirahatlah setiap 3-4 jam sekali dan istirahat saat lelah, hati-hati mengemudi saat turun hujan atau cuaca buruk, dan jaga jarak dengan kendaraan lain," jelasnya.
Dan selanjutnya, Tjandra menambahkan sebaiknya tidak mudik menggunakan sepeda motor, mengingat angka kecelakaan tertinggi selama musim mudik dialami pengendara sepeda motor. Manfaatkan fasilitas mudik gratis atau fasilitas pengangkutan sepeda motor dengan kapal laut maupun kereta api dari pemerintah dan sektor swasta, atau gunakan moda transportasi umum saja.
(Fit/Mel)