Korban Tewas Banjir Langkat Menjadi 72 Orang

Sebanyak 72 dua korban tewas banjir bandang di Bahorok, Langkat, Sumut, telah dievakuasi Tim SAR. Pencarian akan dilanjutkan besok dengan menyisir sungai sepanjang tiga kolometer.

oleh Liputan6 diperbarui 04 Nov 2003, 05:32 WIB
Liputan6.com, Bahorok: Tim Search and Rescue gabungan hingga malam ini, Senin (3/11), telah menemukan 72 korban tewas banjir bandang di kawasan wisata alam Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Sekitar 40 warga sekitar luka-luka dan tengah dirawat di sejumlah rumah sakit di Binjai dan Medan. Pemerintah Kabupaten Langkat mengimbau agar warga sekitar segera meninggalkan lokasi bencana karena takut akan adanya banjir susulan. Pencarian untuk sementara dihentikan dan akan dilanjutkan besok pagi.

Evakuasi korban yang dilakukan sejak siang hingga malam tadi, berjalan lambat. Sebab, para korban berada di seberang Sungai Wanpu yang airnya cukup deras. Pencarian juga mengalami hambatan karena bongkahan batu dan kayu-kayu besar yang berada di sepanjang sungai. Karena itu jumlah korban diperkirakan masih akan bertambah.

Pencarian dan evakuasi korban dihentikan pada pukul 20.00 WIB. Besok pagi, Tim SAR akan melanjutkan pencarian. Sebab, sebanyak 104 korban diduga belum ditemukan. Tim pencari yang terdiri dari polisi, TNI, dan warga sekitar akan menyisir sungai sejauh tiga kilometer untuk mencari korban. Hal ini dilakukan karena para korban diduga berada di balik bebatuan dan bongkahan kayu yang terbawa air bah.

Puluhan korban tewas, termasuk enam warga asing yang telah ditemukan dikumpulkan di halaman Masjid Baiturrahman, Bahorok, untuk diidentifikasi keluarga. Suasana kontan menjadi kelabu. Para keluarga korban bertangisan. Seperti seorang ibu yang kehilangan dua kerabatnya sekaligus.

Korban yang telah diidentifikasi kemudian dibawa keluarga ke rumah duka atau ke Rumah Sakit Umum Dokter Zoelham di Binjai, sekitar 50 kilometer dari lokasi bencana. Rencananya, besok korban tewas yang sudah dikenali akan dimakamkan keluarga masing-masing. Tiga warga negara asing dari Jerman, Austria, dan Singapura, yang juga menjadi korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Adam Malik, Medan, Sumut. Sedangkan, enam korban tewas lainnya masih belum dapat dikenali.

Bencana ini berawal dari hujan deras yang melanda kawasan Wisata Alam Lawang dan desa di sekitarnya. Tiba-tiba, air bah setinggi 10 meter dari Sungai Wanpu datang menghantam rumah penduduk. Menurut sejumlah warga, banjir bandang ini berlangsung sangat cepat, sekitar 15 menit saja [baca: Banjir di Bahorok, Lima Tewas]. Selain korban tewas, musibah juga meluluhlantakkan Hotel Rindu Alam dan Bukit Lawang Cottage.

Bupati Langkat Syamsul Arifin menyatakan banjir tersebut adalah akibat penggundulan hutan dan pencurian kayu secara sistematis yang dilakukan oleh para pencuri kayu. Ini terbukti dari penggundulan hutan di wilayah Langkat yang telah mencapai 42 ribu hektare [baca: Korban Tewas Banjir Bahorok Mencapai 69 Orang]. Itulah sebabnya, Syamsul berharap pemerintah mengambil tindakan tegas terhadap para pencuri dan pengusaha yang memiliki hak penebangan hutan yang melanggar aturan.(LIA/Chaerul Darma dan Cuk Arbianto)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya