Citizen6, Jimbrana: Warga yang tinggal dekat Rumah Sakit Sanjiwani, Gianyar, Bali mengeluhkan debu asap sisa pembakaran medis hingga mengganggu pernafasan. Selain itu asapnya juga mengakibatkan pepohonan di samping rumah warga tertutup debu kotor sisa pembakaran medis tersebut.
Terkait kondisi ini, warga masyarakat di Jalan Manggis I, II, dan III yang rumahnya berhimpitan di sisi selatan Rumah Sakit Sanjiwangi telah menyampaikan keluhannya kepada pihak rumah sakit.
Suparto, warga Manggis II yang dijumpai rumahnya mengakui, akibat sisa pembakaran alat dan obat-obatan itu telah mengganggu keluarganya. Selain pernafasan dan tanaman sekitarnya yang tertutup debu, halaman rumahnya pun juga menjadi kotor oleh sisa debu pemabakaran medis.
Ketika Kepala Bidang (Kabid) Humas RSUD Sanjiwani Gianyar, I Wayan Suteja di konfirmasi, pihaknya mengakui sudah mengapresiasi keluhan warga dengan menambah tinggi cerobong asap dari ketinggian 12 meter menjadi 18 meter. Pihak RSUD Sanjiwani juga mengagendakan akan meningkatkan kualitas tungku pembakaran yang lebih modern, sehingga asapnya tidak berdampak negatif terhadap kesehatan maupun lingkungan.
Selain itu, lokasi tungku juga akan dipindahkan sehingga jauh dari pemukiman. Hal ini seiring perkembangan pemukiman warga yang terus merangsek. Sedangkan untuk jangka pendeknya akan diupayakan dengan menanam pepohonan sehingga bisa menghalau kepulan asap agar tidak mengarah ke rumah warga. (Sudarsana Wayan/Mar)
Sudarsana Wayan adalah pewarta warga.
Terkait kondisi ini, warga masyarakat di Jalan Manggis I, II, dan III yang rumahnya berhimpitan di sisi selatan Rumah Sakit Sanjiwangi telah menyampaikan keluhannya kepada pihak rumah sakit.
Suparto, warga Manggis II yang dijumpai rumahnya mengakui, akibat sisa pembakaran alat dan obat-obatan itu telah mengganggu keluarganya. Selain pernafasan dan tanaman sekitarnya yang tertutup debu, halaman rumahnya pun juga menjadi kotor oleh sisa debu pemabakaran medis.
Ketika Kepala Bidang (Kabid) Humas RSUD Sanjiwani Gianyar, I Wayan Suteja di konfirmasi, pihaknya mengakui sudah mengapresiasi keluhan warga dengan menambah tinggi cerobong asap dari ketinggian 12 meter menjadi 18 meter. Pihak RSUD Sanjiwani juga mengagendakan akan meningkatkan kualitas tungku pembakaran yang lebih modern, sehingga asapnya tidak berdampak negatif terhadap kesehatan maupun lingkungan.
Selain itu, lokasi tungku juga akan dipindahkan sehingga jauh dari pemukiman. Hal ini seiring perkembangan pemukiman warga yang terus merangsek. Sedangkan untuk jangka pendeknya akan diupayakan dengan menanam pepohonan sehingga bisa menghalau kepulan asap agar tidak mengarah ke rumah warga. (Sudarsana Wayan/Mar)
Sudarsana Wayan adalah pewarta warga.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, Ramadan atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media, kuliner dan lainnya ke citizen6@liputan6.com