Saat mudik, banyak kejadian unik ditemui. Salah satunya dengan penampakan mobil Suzuki Carry warna biru yang terlihat mencolok di antara antrean mobil-mobil lain saat melintasi Jalan Pangulang, Karawang, Jawa Barat. Sebab dari bagian belakang mobil yang over load tersebut, terlihat kaki dari penumpang yang berada di dalamnya.
Bila diperhatikan jelas, di bagian depan mobil dekat kemudi itu, diduduki oleh 3 orang. Di bagian tengah, diisi oleh 4 orang. Sedangkan di bagian paling belakang, disesaki dengan 6 orang, di antaranya adalah seorang pria yang kakinya menyembul keluar dari mobil.
Meski berjejalan di dalam mobil dan dalam kondisi macet, mereka terlihat tetap menikmati perjalanan menuju kampung halamannya. Lalu rombongan keluarga yang mudik itu terlihat memasuki sebuah tempat peristirahatan dan pengisian bahan bakar minyak, SPBU Pangulang.
Mobil produksi 2002 itu pun masuk ke area SPBU tersebut. Begitu mobil terparkir, satu per satu penumpang di dalamnya keluar. Mereka pun meregangkan tubuhnya.
Saat ditemui Liputan6.com, Minggu (4/8/2013), pemiliknya pun menceritakan maksud pemberhentiannya di salah satu SPBU milik Pertamina. Ia mengaku hanya mau berhenti di Pertamina.
"Kalau berhenti di Pertamina itu aman, polisi yang jaga, jadi tidak ada yang berani macam-macam," tutur Ahmad Sukarto, pria paruh baya yang menjadi sopir mobil berpenumpang 12 orang sembari menunjuk pos polisi yang di dekatnya.
Malas Ikut Mudik Gratis
Berbeda dengan kebanyakan orang yang berbondong-bondong mendaftarkan diri mengikuti program mudik gratis, Ahmad dan rombongannya enggan ikut program seperti itu. Ia mengaku lebih aman dan tenang bila dirinya yang menyetir menuju kampung halaman.
"Banyak yang tawaran masuk buat mudik gratis dari partai-partai, tapi saya bawa ibu, kalau naik kereta desak-desakan, khawatir saya. Kalau naik bus, takut barang hilang," imbuhnya. (Tnt/Yus)
Bila diperhatikan jelas, di bagian depan mobil dekat kemudi itu, diduduki oleh 3 orang. Di bagian tengah, diisi oleh 4 orang. Sedangkan di bagian paling belakang, disesaki dengan 6 orang, di antaranya adalah seorang pria yang kakinya menyembul keluar dari mobil.
Meski berjejalan di dalam mobil dan dalam kondisi macet, mereka terlihat tetap menikmati perjalanan menuju kampung halamannya. Lalu rombongan keluarga yang mudik itu terlihat memasuki sebuah tempat peristirahatan dan pengisian bahan bakar minyak, SPBU Pangulang.
Mobil produksi 2002 itu pun masuk ke area SPBU tersebut. Begitu mobil terparkir, satu per satu penumpang di dalamnya keluar. Mereka pun meregangkan tubuhnya.
Saat ditemui Liputan6.com, Minggu (4/8/2013), pemiliknya pun menceritakan maksud pemberhentiannya di salah satu SPBU milik Pertamina. Ia mengaku hanya mau berhenti di Pertamina.
"Kalau berhenti di Pertamina itu aman, polisi yang jaga, jadi tidak ada yang berani macam-macam," tutur Ahmad Sukarto, pria paruh baya yang menjadi sopir mobil berpenumpang 12 orang sembari menunjuk pos polisi yang di dekatnya.
Malas Ikut Mudik Gratis
Berbeda dengan kebanyakan orang yang berbondong-bondong mendaftarkan diri mengikuti program mudik gratis, Ahmad dan rombongannya enggan ikut program seperti itu. Ia mengaku lebih aman dan tenang bila dirinya yang menyetir menuju kampung halaman.
"Banyak yang tawaran masuk buat mudik gratis dari partai-partai, tapi saya bawa ibu, kalau naik kereta desak-desakan, khawatir saya. Kalau naik bus, takut barang hilang," imbuhnya. (Tnt/Yus)