Pasca-pasokan air untuk pelanggan mengalami gangguan pada Sabtu 3 Agustus 2013 karena terbakarnya panel Pompa Air Baku (PAB) Cawang milik pihak ketiga Perum Jasa Tirta (PJT) II, PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) melakukan tindakan sebagai solusi sementara sebelum dilakukan perbaikan.
Pihak Palyja mengatakan telah mendapatkan bantuan suplai air dari beberapa tempat, untuk memenuhi pasokan air yang berkurang.
"Suplai airnya masih ada tambahan. Dari Kanal Tambora, Tangerang, dan pihak timur dari PT AETRA," kata juru bicara Palyja, Meyritha Maryanie saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (4/8/2013).
Meskipun, sambungnya, pasokan air tambahan itu belum memenuhi batas aliran air normal di Kanal Tarum Barat yang "5.600 per detik normalnya."
Gangguan tersebut juga tak berdampak pada penghentian aliran air di wilayah yang ditangani Palyja.
"Kita hanya mengatur konfigurasi jaringannya. Bukan penghentian bergilir. Jadi kalau tidak dipakai (air) di wilayah tengah, akan dialihkan ke utara," jelas Meyritha.
Meski telah ada bantuan suplai air dan pengaturan untuk aliran air, namun Meyritha belum dapar menyebutkan wilayah yang sudah mendapatkannya.
"Kita belum tahu pasti. 1 RT saja belum tentu semua rumah bisa teraliri air, meski sudah ada suplai bantuan itu," ungkapnya.
Akibat terbakarnya pipa air itu, beberapa wilayah pun terkena dampaknya.
Pasokan air PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) mengalami gangguan, Sabtu 3 Agustus 2013 karena panel Pompa Air Baku (PAB) Cawang milik pihak ketiga Perum Jasa Tirta (PJT) II terbakar pada pukul 09.20 WIB.
"Palyja menegaskan bahwa yang terbakar adalah properti milik pihak ketiga dalam hal ini Perum Jasa Tirta II (PJT II), bukan milik Palyja dan tidak di-manage oleh Palyja. Hal ini sama sekali diluar kontrol dan wewenang kami," demikian rilis yang disampaikan Palyja. (Tnt/Yus)
Pihak Palyja mengatakan telah mendapatkan bantuan suplai air dari beberapa tempat, untuk memenuhi pasokan air yang berkurang.
"Suplai airnya masih ada tambahan. Dari Kanal Tambora, Tangerang, dan pihak timur dari PT AETRA," kata juru bicara Palyja, Meyritha Maryanie saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (4/8/2013).
Meskipun, sambungnya, pasokan air tambahan itu belum memenuhi batas aliran air normal di Kanal Tarum Barat yang "5.600 per detik normalnya."
Gangguan tersebut juga tak berdampak pada penghentian aliran air di wilayah yang ditangani Palyja.
"Kita hanya mengatur konfigurasi jaringannya. Bukan penghentian bergilir. Jadi kalau tidak dipakai (air) di wilayah tengah, akan dialihkan ke utara," jelas Meyritha.
Meski telah ada bantuan suplai air dan pengaturan untuk aliran air, namun Meyritha belum dapar menyebutkan wilayah yang sudah mendapatkannya.
"Kita belum tahu pasti. 1 RT saja belum tentu semua rumah bisa teraliri air, meski sudah ada suplai bantuan itu," ungkapnya.
Akibat terbakarnya pipa air itu, beberapa wilayah pun terkena dampaknya.
Pasokan air PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) mengalami gangguan, Sabtu 3 Agustus 2013 karena panel Pompa Air Baku (PAB) Cawang milik pihak ketiga Perum Jasa Tirta (PJT) II terbakar pada pukul 09.20 WIB.
"Palyja menegaskan bahwa yang terbakar adalah properti milik pihak ketiga dalam hal ini Perum Jasa Tirta II (PJT II), bukan milik Palyja dan tidak di-manage oleh Palyja. Hal ini sama sekali diluar kontrol dan wewenang kami," demikian rilis yang disampaikan Palyja. (Tnt/Yus)