Jelang Lebaran, perlengkapan salat Idul Fitri banyak diburu. Salah satunya sarung tenun di Sragen, Jawa Tengah, yang dibanjiri pesanan dari dalam dan luar negeri.
Ditayangkan Liputan 6 SCTV, Minggu (4/8/2013), para karyawan pembuat sarung goyor di Desa Sambirembe, Sragen, Jateng, ini mengejar target demi memenuhi pesanan. Demi memenuhi permintaan pelanggan, karyawan yang biasanya membuat 1 potong sarung satu hari, kini ditargetkan membuat 2 sarung per harinya.
Dibuat dengan cara ditenun, sarung berbahan benang sutera ini diminati pelanggan asal Mesir, Somalia, dan Arab Saudi. Jika di dalam negeri harga per potong sarung hanya Rp 200 ribu, di luar negeri bisa mencapai Rp 2 juta.
"Mendekati lebaran permintaan Sarung Goyor naik drastis. Terutama, Mesir, Somalia dan Arab Saudi," kata pemilik usaha Sarung Goyor, Aisyah.
Selain warnanya yang beragam, sarung tenun goyor juga terkenal akan kualitasnya yang awet dan bertahan lama. (Adi)
Ditayangkan Liputan 6 SCTV, Minggu (4/8/2013), para karyawan pembuat sarung goyor di Desa Sambirembe, Sragen, Jateng, ini mengejar target demi memenuhi pesanan. Demi memenuhi permintaan pelanggan, karyawan yang biasanya membuat 1 potong sarung satu hari, kini ditargetkan membuat 2 sarung per harinya.
Dibuat dengan cara ditenun, sarung berbahan benang sutera ini diminati pelanggan asal Mesir, Somalia, dan Arab Saudi. Jika di dalam negeri harga per potong sarung hanya Rp 200 ribu, di luar negeri bisa mencapai Rp 2 juta.
"Mendekati lebaran permintaan Sarung Goyor naik drastis. Terutama, Mesir, Somalia dan Arab Saudi," kata pemilik usaha Sarung Goyor, Aisyah.
Selain warnanya yang beragam, sarung tenun goyor juga terkenal akan kualitasnya yang awet dan bertahan lama. (Adi)