5 Tips Bijak Hadapi dan Hentikan Aksi Cyberbully

Apa yang harus dilakukan jika kita menjadi korban cyberbully? Tim Internet Sehat membagikan beberapa tips yang bisa dilakukan.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Agu 2013, 15:08 WIB
Cyberbully, atau penghinaan di dunia maya kini makin sering terjadi. Seperti yang dialami gadis 14 tahun asal Italia yang bunuh diri karena menjadi korban cyberbully. Bukan tidak mungkin kelak kita atau orang terdekat kita mengalaminya sendiri.

Cyberbully merupakan aksi di mana pelaku bertindak di luar batas kepada orang lain dengan cara mengirim atau memposting materi yang dapat merusak kredibilitas, menghina atau melakukan serangan sosial dalam berbagai bentuk. Serangan dilakukan dengan memanfaatkan internet atau teknologi digital, bisa berupa SMS, e-mail, Facebook, Twitter, chatroom dan sebagainya.

Meski kita selalu berusaha berbuat baik pada semua teman-teman di dunia maya, namun cyberbully bisa terjadi begitu saja di luar kontrol. Mulai dari sekadar ngetwit di linimasa Twitter, sampai posting komentar di Facebook atau milis, dapat saja memicu cyberbully dari pihak yang tidak suka dengan kita.

Apa yang harus dilakukan jika kita menjadi korban cyberbully? Tim Internet Sehat membagikan beberapa tips yang bisa dilakukan.

1. Jangan merespon
Para pelaku bullying selalu menunggu-nunggu reaksi korban. Untuk itu, jangan terpancing untuk merespon aksi pelaku agar mereka tidak lantas merasa diperhatikan. Jangan pula membalas aksi pelaku. Membalas apa yang dilakukan pelaku cyberbullying akan membuat Anda ikut menjadi pelaku dan makin menyuburkan aksi tak menyenangkan ini.

2. Simpan semua bukti
Oleh karena aksi cyberbully berlangsung di media digital, segera capture dan simpan pesan, gambar atau materi pengganggu lainnya yang dikirim pelaku. Lalu jadikan sebagai barang bukti saat melapor ke pihak-pihak yang bisa membantu.

3. Putuskan komunikasi
Blok akun si pelaku cyberbully. Dengan begitu mereka tidak akan dapat meneruskan serangannya.  Kalaupun kita diserang, tidak perlu kita ketahui. Dengan begitu kita bisa menenangkan diri tanpa perlu diganggu lagi. Jika si pelaku cyberbully tahu usahanya sia-sia, maka ia akan menghentikan aksinya. Mungkin dia akan menggunakan akun lain untuk meneruskan serangan, tapi setidaknya kita bisa lebih waspada.

4. Ajukan keluhan
Ada fitur "report abuse" pada Facebook dan Twitter, ini dapat membuat si akun pem-bully terblokir. Atau minta bantuan teman-teman untuk bersama-sama mengklik tombol "report as spam" pada Twitter agar si pelaku di-deaktivasi oleh admin Twitter. Jika serangan datang melalui email, kita dapat melaporkannya ke penyedia layanan tempat si pelaku cyberbully mengakses Internet.

5. Ambil tindakan hukum
Jika si pelaku cyberbully sudah berlaku lebih jauh lagi dengan meneruskan serangan dan menjelekkan di forum publik, jangan takut untuk mengambil jalur hukum. Hubungi teman atau orang yang memahami aspek hukum, dan coba bicara dengan mereka, tindakan apa yang tepat.

Foto dok. Liputan6.com


(dew)





Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya