Kepala Terminal Bus Antarkota Antarprovinsi Kalideres, Jakarta Barat Hengki Sitorus, memberi imbauan bagi para pemudik khususnya para pemudik dari Terminal Kalideres Jakarta Barat agar aman dan merasa nyaman pada saat mudik.
"Kalau mau mudik sebaiknya tidak perlu gunakan perhiasan, itu kan bisa memicu tindak kejahatan apalagi di tempat seperti ini. Kalau mau pakai perhiasan, di kampung saja," imbau Hengki saat ditemui di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Selasa (6/8/2013).
Selanjutnya Hengki juga minta pemudik agar tidak membawa terlalui banyak barang bawaan. Selain akan merepotkan, juga berisiko untuk tertukar, tertinggal, apalagi berpindah tangan.
"Hati-hati pada orang yang tidak Anda kenal tapi sok dekat dan sok kenal lalu menawari makanan ataupun minuman," imbau Hengki.
Menurut Hengki, ini merupakan modus tindak kriminal yang saat ini banyak digunakan untuk merampok.
Korban biasanya diberikan minuman atau makanan secara cuma-cuma, namun makanan dan minuman tersebut sudah diberi obat bius sehingga orang yang mengonsumsinya akan hilang kesadaran.
Selain itu, Hengki juga berpesan agar para pemudik sebaiknya membeli tiket di loket yang telah disediakan dan menghindari calo tiket.
"Selain mereka menjual dengan harga yang jauh lebih mahal, ada modus-modus seperti pencopetan biasanya kalau pemudik kurang berhati-hati," tambah dia.
Kepada para pemudik Hengki menegaskan agar mereka yang kembali ke Jakarta tidak membawa serta sanak saudara, apalagi bila tidak memiliki kualifikasi sebagai pekerja di Jakarta atau bahkan pengangguran.
Hengki juga memberi imbauan kepada para pengemudi bus, agar segera berhenti bila mengantuk atau kelelahan, sehingga tidak membahayakan penumpang.
"Jangan ugal-ugalan juga, kasihan penumpangnya sudah bayar mahal mereka jadi pelayanan juga harus baik," kata Hengki.
(Abd)
"Kalau mau mudik sebaiknya tidak perlu gunakan perhiasan, itu kan bisa memicu tindak kejahatan apalagi di tempat seperti ini. Kalau mau pakai perhiasan, di kampung saja," imbau Hengki saat ditemui di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Selasa (6/8/2013).
Selanjutnya Hengki juga minta pemudik agar tidak membawa terlalui banyak barang bawaan. Selain akan merepotkan, juga berisiko untuk tertukar, tertinggal, apalagi berpindah tangan.
"Hati-hati pada orang yang tidak Anda kenal tapi sok dekat dan sok kenal lalu menawari makanan ataupun minuman," imbau Hengki.
Menurut Hengki, ini merupakan modus tindak kriminal yang saat ini banyak digunakan untuk merampok.
Korban biasanya diberikan minuman atau makanan secara cuma-cuma, namun makanan dan minuman tersebut sudah diberi obat bius sehingga orang yang mengonsumsinya akan hilang kesadaran.
Selain itu, Hengki juga berpesan agar para pemudik sebaiknya membeli tiket di loket yang telah disediakan dan menghindari calo tiket.
"Selain mereka menjual dengan harga yang jauh lebih mahal, ada modus-modus seperti pencopetan biasanya kalau pemudik kurang berhati-hati," tambah dia.
Kepada para pemudik Hengki menegaskan agar mereka yang kembali ke Jakarta tidak membawa serta sanak saudara, apalagi bila tidak memiliki kualifikasi sebagai pekerja di Jakarta atau bahkan pengangguran.
Hengki juga memberi imbauan kepada para pengemudi bus, agar segera berhenti bila mengantuk atau kelelahan, sehingga tidak membahayakan penumpang.
"Jangan ugal-ugalan juga, kasihan penumpangnya sudah bayar mahal mereka jadi pelayanan juga harus baik," kata Hengki.
(Abd)