Polda Metro Jaya telah mengantongi profil 2 pembobol anjungan tunai mandiri BRI di minimarket di Senen, Jakarta Pusat. Pembobolan yang terjadi Sabtu 3 Juli 2013 lalu sekitar pukul 07.00 WIB itu terekam kamera CCTV.
"Pelaku yang kelihatan 2, tapi pasti dilakukan 2 orang lebih," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Rikwanto di Jakarta, Senin (5/8/2013).
Rikwanto menjelaskan pembobol itu masuk minimarket dengan cara mengelas teralis menggunakan mesin yang mudah dijinjing. Akibatnya pelaku berhasil menggondol uang tunai sebesar Rp 199 juta. Peristiwa tersebut diketahui 2 karyawan minimarket yang masuk piket pagi. Keduanya terkejut saat mendapati ATM sudah berantakan. Namun, ia enggan merinci identitas 2 pembobol ATM BRI tersebut.
Rikwanto menambahkan untuk tidak mengulang peristiwa serupa pihaknya berharap para pengusaha memasang alarm sehingga menimbulkan rasa takut pada penjahat, selain menempatkan CCTV.
Diharapkan Rikwanto, para pengusaha dapat memahami antisipasi tindakan kejahatan meski harus mengeluarkan biaya lebih untuk keamanan karyawan dan tempat usahanya.
"Karena Satuan Tugas Rumah Kosong tidak bisa cover itu semua," jelas Rikwanto. (Adi/Yus)
"Pelaku yang kelihatan 2, tapi pasti dilakukan 2 orang lebih," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Rikwanto di Jakarta, Senin (5/8/2013).
Rikwanto menjelaskan pembobol itu masuk minimarket dengan cara mengelas teralis menggunakan mesin yang mudah dijinjing. Akibatnya pelaku berhasil menggondol uang tunai sebesar Rp 199 juta. Peristiwa tersebut diketahui 2 karyawan minimarket yang masuk piket pagi. Keduanya terkejut saat mendapati ATM sudah berantakan. Namun, ia enggan merinci identitas 2 pembobol ATM BRI tersebut.
Rikwanto menambahkan untuk tidak mengulang peristiwa serupa pihaknya berharap para pengusaha memasang alarm sehingga menimbulkan rasa takut pada penjahat, selain menempatkan CCTV.
Diharapkan Rikwanto, para pengusaha dapat memahami antisipasi tindakan kejahatan meski harus mengeluarkan biaya lebih untuk keamanan karyawan dan tempat usahanya.
"Karena Satuan Tugas Rumah Kosong tidak bisa cover itu semua," jelas Rikwanto. (Adi/Yus)
