Cegah Terorisme, DPR Minta Peran Binmas Depag Dioptimalkan

Baghowi menilai aksi kekerasan dan teror yang dilatarbelakangi atau mengatasnamakan agama disebabkan minimnya pemahaman ajaran agama.

oleh Riski Adam diperbarui 05 Agu 2013, 21:07 WIB
Teror bom kembali terjadi di Tanah Air, menyusul meledaknya sebuah bom rakitan di Vihara Ekayana, Jakarta Barat, Minggu 4 Agustus 2013 malam. Seorang jamaah terluka di bagian tangannya akibat terkena serpihan bom, sedangkan 2 lainnya menderita luka di pendengarannya.

Anggota Komisi VIII DPR, Muhammad Baghowi mengatakan motif teror yang diduga mengatasnamakan agama terkait kasus pembantaian muslim di Rohingya, Thailand Selatan, itu tidak dapat dibenarkan. Karena itu, ia minta kepada Kementrian Agama (Kemenag) agar lebih mengoptimalkan peran direktorat Bimbingan Masyarakat agama di setiap Kanwil Kemenag dioptimalkan. Terlebih, anggaran Kemenag 2014 mendatang mencapai Rp 50 triliun.

"Saya menghimbau kementrian agama yang anggarannya tahun 2014 mencapai Rp 50 triliun bisa menyisihkan cukup banyak untuk binmas agama," kata Baghowi di Duri Kepa, Jakarta Barat, Senin (5/8/2013).

Ia berpendapat aksi-aksi kekerasan dan teror yang dilatarbelakangi atau mengatasnamakan agama disebabkan minimnya serta kesalahan penafsiran agama. Dengan dipotimalkannya fungsi dan tugas Binmas sangat berperan dalam pembentukan karakter masyarakat dan menjaga toleransi antar umat beragama.

"Sehingga penyuluhan agama bisa dijalankan termasuk mendeteksi dini ajaran agama sempalan yang dibawa ke arah terorisme yaitu kejahatan terhadap negara atas nama agama," imbuh Baghowi yang juga anggota Banggar DPR itu.

Baghowi yang juga politisi Partai Demokrat itu juga mendesak Kemenag untuk mengoptimalkan fungsi dan peran Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) yang sudah ada sampai tingkat kecamatan.

"Hal ini berguna untuk meningkatkat kerukunan umat beragama dan tidak kalah penting adalah kerukunan dan toleransi pemahaman dalam satu agama," tukas Baghowi. (Adi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya