Khawatir Stimulus AS Dicabut, Bursa Saham Asia Berantakan

Penguatan Yen membuat bursa saham Nikkei Jepang melemah hingga 1,4%. Sentimen negatif itu ikut mendorong anjloknya bursa saham di Asia.

oleh Syahid Latif diperbarui 06 Agu 2013, 11:55 WIB
Bursa saham di kawasan Asia, diluar Jepang, mengalami tekanan hebat bahkan menyentuh level terendah sejak dua pekan terakhir. Sementara pelaku pasar di Jepang memilih posisi bertahan di tengah ketidakpastian penarikan stimulus Amerika Serikat (AS).

Seperti dikutip laman Reuters, Selasa (6/8/2013), pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) terhadap Yen Jepang yang terus berlangsung selama tiga hari berturut-turut membuat bursa saham Jepang memilih bertahan.

Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang tercatat terpeleset 0,8% atau penurunan terbesar dalam empat pekan terakhir.

Indeks saham Hang Seng tercatat melemah 1,7% setelah anjloknya saham HSBC hingga 4,6%. Salah satu bank terbesar tersebut melaporkan pendapatan yang lebih rendah dari ekspektasi.

Dari Tokyo, indeks saham Nikkei melemah 1,4% seiring kekhawatiran berkurangnya pendapatan perusahaan otomotif akibat turunnya pendapatan ekspor.

"Kami menyalahkan penguatan yen," kata Analis dari Daiwa Securities, Yoshiyuki Kondo.

Dari 133 emiten Nikkei yang sudah melaporkan kinerja keuangan kuartal II, 60% diantaranya telah melewati perkiraan para pasar. Jumlah itu lebih tinggi dari kuartal sebelumnya sebesar 54%.

Di pasar komoditas, harga minyak mentah jenis Brent tercatat turun 0,2% ke level US$ 108,5 per barel. Sementara emas turun 0,7%. (Shd)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya