Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyatakan, sudah seharusnya para sipir di lembaga pemasyarakatan (lapas) dan juga rumah tahanan negara (rutan) di seluruh Indonesia diperhatikan nasibnya. Terutama sisi kesejahteraan.
"Kalau masalah sipir ini seharusnya DPR memberikan perhatian," kata Anggota Komisi III DPR, Didi Irawadi Syamsuddin di Jakarta, Selasa (6/8/2013).
Menurut Didi, DPR sudah menganggarkan untuk para sipir. Namun, karena anggaran tersebut terbatas, alhasil kesejahteraan para sipir terbilang memperihatinkan. "Anggarannya sudah ada, tapi terbatas," ujar Didi.
Sipir sendiri merupakan pionir pengelolaan di lapas dan rutan. Karenanya, dengan pendapatan yang minim, membuat mereka pada akhirnya 'bermain' dengan narapidana untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Didi mencontohkan, leluasanya gembong narkoba yang divonis mati, Freddy Budiman memakai sabu dan bercinta di Lapas Klas IIA Narkotika Cipinang. Itu dikarenakan para sipir ikut 'menikmati' uang dari Freddy guna mendapatkan akses tersebut.
"Oknum sipir yang korup itu bisa bermain. Misalnya Freddy yang punya uang Freddy cukup banyak," kata putra Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsuddin itu. (Ary/Mut)
"Kalau masalah sipir ini seharusnya DPR memberikan perhatian," kata Anggota Komisi III DPR, Didi Irawadi Syamsuddin di Jakarta, Selasa (6/8/2013).
Menurut Didi, DPR sudah menganggarkan untuk para sipir. Namun, karena anggaran tersebut terbatas, alhasil kesejahteraan para sipir terbilang memperihatinkan. "Anggarannya sudah ada, tapi terbatas," ujar Didi.
Sipir sendiri merupakan pionir pengelolaan di lapas dan rutan. Karenanya, dengan pendapatan yang minim, membuat mereka pada akhirnya 'bermain' dengan narapidana untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Didi mencontohkan, leluasanya gembong narkoba yang divonis mati, Freddy Budiman memakai sabu dan bercinta di Lapas Klas IIA Narkotika Cipinang. Itu dikarenakan para sipir ikut 'menikmati' uang dari Freddy guna mendapatkan akses tersebut.
"Oknum sipir yang korup itu bisa bermain. Misalnya Freddy yang punya uang Freddy cukup banyak," kata putra Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsuddin itu. (Ary/Mut)