Jelang Lebaran, Pedagang Kerek Harga Ponsel Rp 200 Ribu

Para pedagang Ponsel biasanya menaikkan harga Ponsel jelang perayaan Lebaran. Tahun ini penjualan mengerek harga Rp 100 ribu-200 ribu.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 06 Agu 2013, 15:40 WIB
Mendekati Hari Raya Idul Fitri, tak hanya bahan pangan saja yang harganya mengalami kenaikan. Telepon seluler (Ponsel) yang kini dimiliki hampir sebagian besar masyarakat Indonesia juga seakan tak mau kalah dengan cabai, daging dan bahan pangan lainnya.

Dina, salah satu penjual Ponsel di salah satu kios di kawasan Roxy, Jakarta mengungkapkan kenaikan harga Ponsel tersebut sudah menjadi musiman di setiap tahunnya.

"Setiap musim Lebaran memang seperti ini, sudah musimnya, jadi ya sudah biasa," ungkapnya saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Selasa (6/8/2013).

Menurutnya rata-rata penjual menaikkan harga dagangannya antara Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu. "Misal handphone ini saja yang biasa kita jual Rp 4 juta kita tawarkan Rp 4,2 juta, dan biasanya nanti masih ditawar, ya jatuhnya paling Rp4,1 juta,"jelasnya.

Meski penjual menaikan harga sedikit lebih tinggi, hal itu ternyata tak mempengaruhi omzet penjualan. Bahkan, para pedagangan justru memperoleh penjualan yang sedikit meningkat.

Banyaknya penjualan Posel jelang Lebaran ini tak terlepas dari ritul yang dimiliki Indonesia, yaitu budaya pulang kampung atau sering disebut mudik. "Kadang kan banyak orang yang kerja di sini, terus ingin mudik pengen kelihatan kerja ada hasilnya, makanya sebelum pulang orang beli handphone terbaru, seperti itu," cerita wanita usia 26 tahun itu.

Biasanya, harga Ponsel akan kembali normal sekitar dua pekan hingga satu bulan usai lebaran. (Yas/Shd)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya