Pernahkah Anda menerima Telegram Indah di hari Lebaran? Meski kini, jasanya sudah mati tertelan zaman, Telegram Indah pernah jadi idola kala lebaran tiba.
Jauhnya jarak membuat masyarakat kadang tak mungkin menyambangi keluarga, handai tolan maupun kerabat satu per satu untuk bersilaturahmi maupun menyampaikan permintaan maaf.
Telegram dan kartu lebaran menjadi solusinya. Bait demi bait ucapan permohonan maaf pun dikirimkan lewat telegram indah.
Direktur Utama PT Telkom periode 1992-1996, Setyanto P Santosa menuturkan bagaimana telegram indah pernah begitu berjaya di hari lebaran.
"Ini untuk melayani jasa pengiriman telegram di hari raya," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (6/8/2013).
Telegram indah ini eksis pada tahun 1980-an. Saat lebaran tiba, dipastikan banyak telegram indah dikirim ke seluruh pelosok Indonesia. Bahkan, pengiriman telegram indah Lebaran dikatakan sempat booming waktu itu.
Kini, hanya kartu lebaran yang masih bisa bertahan. Itu pun jumlahlah tiap tahun kian surut. Sementara kiriman telegram sudah terhenti total. Seiring keputusan PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) selaku pengelolanya untuk menghentikan jasa pengiriman telegram pada tahun 2000-an.
"Jadi istilahnya pelan-pelan mati. Saya lupa tanggal pastinya tapi telegram sudah mulai hilang di atas tahun 1995-an," lanjut dia.
Dia mengakui, matinya jasa pengiriman telegram karena alat telekomunikasi ini sudah tidak efisien. Meski demikian, telegram bisa diabadikan menjadi salah satu peninggalan telekomunikasi yang pernah ada di Indonesia.
"Bisa diabadikan karena sudah menjadi masa lalu. Telegram memang sudah tidak efisien dari sisi pengadaan kertas, saluran dan jasa pengantarannya. Jadi sekarang memang sudah tidak diperlukan, apalagi banyak fasilitas lain seperti teks SMS," tandas dia. (Nur/*)
Jauhnya jarak membuat masyarakat kadang tak mungkin menyambangi keluarga, handai tolan maupun kerabat satu per satu untuk bersilaturahmi maupun menyampaikan permintaan maaf.
Telegram dan kartu lebaran menjadi solusinya. Bait demi bait ucapan permohonan maaf pun dikirimkan lewat telegram indah.
Direktur Utama PT Telkom periode 1992-1996, Setyanto P Santosa menuturkan bagaimana telegram indah pernah begitu berjaya di hari lebaran.
"Ini untuk melayani jasa pengiriman telegram di hari raya," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (6/8/2013).
Telegram indah ini eksis pada tahun 1980-an. Saat lebaran tiba, dipastikan banyak telegram indah dikirim ke seluruh pelosok Indonesia. Bahkan, pengiriman telegram indah Lebaran dikatakan sempat booming waktu itu.
Kini, hanya kartu lebaran yang masih bisa bertahan. Itu pun jumlahlah tiap tahun kian surut. Sementara kiriman telegram sudah terhenti total. Seiring keputusan PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) selaku pengelolanya untuk menghentikan jasa pengiriman telegram pada tahun 2000-an.
"Jadi istilahnya pelan-pelan mati. Saya lupa tanggal pastinya tapi telegram sudah mulai hilang di atas tahun 1995-an," lanjut dia.
Dia mengakui, matinya jasa pengiriman telegram karena alat telekomunikasi ini sudah tidak efisien. Meski demikian, telegram bisa diabadikan menjadi salah satu peninggalan telekomunikasi yang pernah ada di Indonesia.
"Bisa diabadikan karena sudah menjadi masa lalu. Telegram memang sudah tidak efisien dari sisi pengadaan kertas, saluran dan jasa pengantarannya. Jadi sekarang memang sudah tidak diperlukan, apalagi banyak fasilitas lain seperti teks SMS," tandas dia. (Nur/*)