Polda Sumut Merekonstruksi Pengeboman Pardede Hall

Sebelum mengebom, Indrawarman terlebih dahulu mensurvei kawasan Pardede Hall bersama Jabir. Bom yang meledak dipasang pada sebuah becak. Reka ulang penembakan pendeta Benyamin Munthe juga digelar.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Nov 2003, 06:17 WIB
Liputan6.com, Medan: Direktorat Reserse Kriminal Kepolisian Daerah Sumatra Utara, Jumat (7/11), menggelar reka ulang pengeboman Kompleks Pardede Hall di Jalan Syailendra, Medan. Rekonstruksi menghadirkan Indrawarman alias Toni Togar, yang juga tersangka kasus peledakan gereja di Kota Medan dan serangkaian peristiwa penembakan.

Dalam reka ulang digambarkan, Indrawarman melakukan lima kali survei lokasi bersama Jabir, November 2000. Mereka sepakat memasang bom pada becak yang dibeli dari Anwar alias Pak Tua seharga Rp 700 ribu. Indrawarman baru menerima bom rakitan dari Jabir pada 11 November. Bom itu lantas dipasang pada becak tersebut. Sehari kemudian, Indrawarman membayar Ramli alias Tono alias Regar Rp 300 ribu, untuk mengantarkan becak ke Kompleks Pardede Hall.

Toni sengaja memilih tanggal 12 November karena di lokasi tersebut Persatuan Gereja Indonesia tengah menggelar sebuah acara. Ledakan bom menghancurkan hampir seluruh kaca bangunan Pardede Hall. Seorang perempuan bernama Hotnida Sihite tewas seketika. Sedangkan, Cacah Putri, K. Hutabarat, Evtina, dan Imelda mengalami luka-luka [baca: Ini Medan Bom, Bung!]. Cacah Putri dan Imelda mengalami cedera cukup serius karena tubuh keduanya tertembus serpihan bom, paku, dan potongan kayu. Akhirnya, Imelda menghembuskan napas terakhirnya di rumah sakit setempat.

Polda Sumut juga melakukan rekonstruksi kasus penembakan pendeta Benyamin Munthe, masih dengan tersangka yang sama. Indrawarman mengaku menerima order dari Jabir yang hingga kini masih buron. Eksekusi dilakukan bersama Muhammad Anwar Jeri alias Anwar alias Pak Tua, setelah mereka mengamati aktivitas Benyamin Munthe sehari-hari.

Indrawarman dan Anwar Jeri menembak Benyamin di Jalan Majapahit. Tembakan meleset dan mengenai Khaleb Situmorang, sopir korban. Moncong pistol diarahkan kembali kepada Benyamin. Tapi, pistol itu mendadak macet. Kedua tersangka kabur. Dan, Benyamin luput dari maut. Sementara Khaleb meninggal dunia setelah menjalani perawatan serius.(KEN/Panogari Panggabean dan Amal Rambe)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya