Polisi Malaysia masih memeriksa sekelompok orang yang berusaha mengambil alih Istana Merdeka pada Senin kemarin. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, para 'ninja' itu mengaku mendapat dokumen-dokumen yang mereka gunakan untuk mengklaim Istana Negara itu dari seorang politisi di Filipina.
"Mereka juga mengklaim bahwa dokumen-dokumen itu disimpan oleh seseorang di Filipina," kata Kepala Polisi Kota Kuala Lumpur Datuk Mohmad Salleh seperti dikutip The Star, Kamis (8/8/2013).
Pada Rabu kemarin, polisi akhirnya melepaskan 'Ratu' dan 'Putri' 'Raja' yang berusaha memasuki Istana Negara itu. Sementara, 8 orang linnya masih ditahan. "Delapan lainnya, termasuk pemimpin, masih ditahan," kata dia.
Polisi juga berusaha mencari tahu berapa sebenarnya jumlah kelompok ini. "Kami mencoba mencari tahu berapa orang yang telah dipengaruhi kelompok ini," tutur Salleh.
Pada Senin kemarin, 10 orang yang berpakaian serba hitam bak ninja mencoba merebut Istana Negara Malaysia yang terletak di Jalan Duta, Kuala Lumpur. Mereka mengklaim sebagai pewaris sah tahta kerajan itu. (Eks)
"Mereka juga mengklaim bahwa dokumen-dokumen itu disimpan oleh seseorang di Filipina," kata Kepala Polisi Kota Kuala Lumpur Datuk Mohmad Salleh seperti dikutip The Star, Kamis (8/8/2013).
Pada Rabu kemarin, polisi akhirnya melepaskan 'Ratu' dan 'Putri' 'Raja' yang berusaha memasuki Istana Negara itu. Sementara, 8 orang linnya masih ditahan. "Delapan lainnya, termasuk pemimpin, masih ditahan," kata dia.
Polisi juga berusaha mencari tahu berapa sebenarnya jumlah kelompok ini. "Kami mencoba mencari tahu berapa orang yang telah dipengaruhi kelompok ini," tutur Salleh.
Pada Senin kemarin, 10 orang yang berpakaian serba hitam bak ninja mencoba merebut Istana Negara Malaysia yang terletak di Jalan Duta, Kuala Lumpur. Mereka mengklaim sebagai pewaris sah tahta kerajan itu. (Eks)