Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Aviliani yakin Bank Indonesia (BI) takkan menaikkan kembali tingkat suku bunga acuannya. Pada bulan ini, BI menjadwalkan pertemuan Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Kamis, 15 Agustus 2013.
Aviliani menilai tugas penting yang harus dilakukan pemerintah saat ini adalah menjaga likuiditas sekaligus momentum pertumbuhan ekonomi indonesia. Hal terpenting yang harus dijaga adalah laju inflasi yang sempat mencapai level tertinggi pada Juli 2013.
"Jangan sampai laju inflasi terus melambung tinggi dan suku bunga acuan dari BI (BI Rate) dipastikan tidak akan naik lagi," ujar Aviliani ketika ditemui di kediaman Jusuf Kalla, Jakarta, Jumat (9/8/2013).
Aviliani menjelaskan, jika BI Rate dan inflasi bisa terjaga baik, tingkat likuiditas dipastikan mengalami perbaikan kembali. Pasalnya, masyarakat tidak akan segan lagi menempatkan dananya di perbankan nasional.
Sementara laju inflasi yang terjaga akan membuat daya beli masyarakat meningkat lebih tinggi lagi. Hal inilah yang nantinya akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi nasional ke arah yang lebih baik lagi.
"Saya memperkirakan, kalau laju inflasi di bulan Agustus ini akan menurun, sehingga terjadi perbaikan. Masa puncak inflasi itu ada di bulan Juni dan Juli kemarin," katanya.
Dia memastikan, laju inflasi tinggi pada Juni dan Juli lalu merupakan gejala yang musiman. Naiknya kebutuhan masyarakat memang terjadi ditengah bulan puasa, Lebaran dan tahun ajaran baru .
"Saya pikirkan ini, inflasi year on year (yoy) masih bisa dijaga. Inflasi akan terjaga kembali, bulan ini dipastikan inflasi akan menurun," jelas Aviliani. (Dis/Shd)
Aviliani menilai tugas penting yang harus dilakukan pemerintah saat ini adalah menjaga likuiditas sekaligus momentum pertumbuhan ekonomi indonesia. Hal terpenting yang harus dijaga adalah laju inflasi yang sempat mencapai level tertinggi pada Juli 2013.
"Jangan sampai laju inflasi terus melambung tinggi dan suku bunga acuan dari BI (BI Rate) dipastikan tidak akan naik lagi," ujar Aviliani ketika ditemui di kediaman Jusuf Kalla, Jakarta, Jumat (9/8/2013).
Aviliani menjelaskan, jika BI Rate dan inflasi bisa terjaga baik, tingkat likuiditas dipastikan mengalami perbaikan kembali. Pasalnya, masyarakat tidak akan segan lagi menempatkan dananya di perbankan nasional.
Sementara laju inflasi yang terjaga akan membuat daya beli masyarakat meningkat lebih tinggi lagi. Hal inilah yang nantinya akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi nasional ke arah yang lebih baik lagi.
"Saya memperkirakan, kalau laju inflasi di bulan Agustus ini akan menurun, sehingga terjadi perbaikan. Masa puncak inflasi itu ada di bulan Juni dan Juli kemarin," katanya.
Dia memastikan, laju inflasi tinggi pada Juni dan Juli lalu merupakan gejala yang musiman. Naiknya kebutuhan masyarakat memang terjadi ditengah bulan puasa, Lebaran dan tahun ajaran baru .
"Saya pikirkan ini, inflasi year on year (yoy) masih bisa dijaga. Inflasi akan terjaga kembali, bulan ini dipastikan inflasi akan menurun," jelas Aviliani. (Dis/Shd)