Selain memberikan keamanan bagi masyarakat, Standar Nasional Indonesia (SNI) juga menjadi patokan kualitas produk yang dijual Indonesia. Sayangnya 60 persen elektronik asal China yang dijual di Indonesia ternyata tak punya SNI.
Barang-barang eletronik tersebut seperti rice cooker, home appliance, kotak kontak dan MCB. Produk-produk ini banyak yang tidak memiliki sertifikasi SNI.
"Ini kan tidak dilakukan pengujian, sehingga keamanannya tidak terjamin bila tidak ada SNI. Itu 60% adalah produk China, ini kita terus gerus," kata Direktur Jenderal Standarisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Sabtu (10/8/2013).
Menurut Nus, untuk memberikan efek jera kepada para produsen, pemerintah sendiri telah melakukan tindak penegakkan hukum yang dilakukan melalui Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan ada beberapa yang telah masuk pemberkasan sampai ke tahap P21 persidangan. (Dny/Igw)
Barang-barang eletronik tersebut seperti rice cooker, home appliance, kotak kontak dan MCB. Produk-produk ini banyak yang tidak memiliki sertifikasi SNI.
"Ini kan tidak dilakukan pengujian, sehingga keamanannya tidak terjamin bila tidak ada SNI. Itu 60% adalah produk China, ini kita terus gerus," kata Direktur Jenderal Standarisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Sabtu (10/8/2013).
Menurut Nus, untuk memberikan efek jera kepada para produsen, pemerintah sendiri telah melakukan tindak penegakkan hukum yang dilakukan melalui Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan ada beberapa yang telah masuk pemberkasan sampai ke tahap P21 persidangan. (Dny/Igw)