Pemudik terutama pejalan kaki mulai memadati Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, pada 3 hari setelah Lebaran 2013. Sebanyak 8 loket di pelabuhan penyeberangan itu sejak pukul 09.30 WIB dipenuhi antrean pemudik untuk membeli tiket menuju Pelabuhan Merak, Banten.
Pemudik pejalan kaki itu berasal dari beberapa wilayah di Lampung untuk kembali melakukan aktivitas di tempatnya merantau pada Senin 12 Agustus mendatang. Mereka umumnya bekerja di sektor formal. Petugas di Pelabuhan Bakauheni itu tidak henti-hentinya memberikan pemberitahuan kepada pemudik untuk antre dan tidak saling dorong untuk membeli tiket, termasuk pemudik yang menumpang bus dari Terminal Induk Rajabasa yang baru tiba di Pelabuhan Bakauheni.
Petugas juga meminta pemudik rombongan agar tidak semuanya antre di loket-loket karcis, padahal hanya satu orang saja yang membeli tiket feri.
PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni telah memberikan tali pembatas bagi pemudik yang akan membeli karcis kapal feri agar antrean penumpang tidak terlalu panjang. Pemudik memilih melakukan perjalanan pada pagi hari itu untuk menghindari kepadatan arus balik yang diprediksi akan terjadi pada siang hingga malam ini.
"Jika pulang siang diprediksi pasti akan lebih ramai. Saat ini saja arus balik sudah sangat ramai," kata Wati, warga Kota Bandarlampung yang bekerja di Jakarta, Minggu (11/8/2013).
Wati mengatakan, dia lebih memilih melakukan perjalanan di pagi hari untuk menghindari membludaknya penumpang kapal feri dan antrean tiket.
Pemudik lainnya, Tarman, juga memilih pagi hari untuk melakukan perjalanan ke tempat tujuan melalui Pelabuhan Bakauheni agar menghindari kepadatan. "Saya pulang pagi untuk menghindari kepadatan penumpang. Pagi ini saja sudah mulai ramai apa lagi siang," kata Tarman.
Pekerja sektor formal akan melakukan aktivitas, sehingga mereka melakukan perjalanan balik pada pagi hari sehingga sampai tujuan pada sore hari dan dapat beristirahat di rumah.
Tarman yang bekerja di salah satu perusahaan swasta di Jakarta, mengungkapkan, dia lebih memilih memakai bus dari pada kendaraan roda dua mengingat jalan lintas Sumatera (Jalinsum) masih rusak dan membahayakan bagi pemudik motor. Jumlah penumpang arus balik dari Sumatera ke Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni sepanjang H+2 Lebaran, Sabtu10 Agustus mencapai 64.114 orang. Sebagian besar adalah penumpang kendaraan pribadi dan bus antarprovinsi.
Menurut data Posko Lebaran PT ASDP Indonesia Ferry cabang Bakauheni, penumpang arus balik itu terdiri atas penumpang kendaraan sebanyak 53.484 orang dan penumpang pejalan kaki sebanyak 10.630 orang. Sementara jumlah kendaraan yang sudah diseberangkan dari Bakauheni ke Merak sepanjang Sabtu, mencapai 13.431 unit. Terdiri dari kendaraan roda empat sebanyak 7.207, motor 5.732 unit, bus 256, dan truk sebanyak 236 unit.
Dengan demikian, hingga Minggu pagi masih terdapat sekitar 500.479 penumpang yang masih belum balik ke Jawa. Sementara jumlah kendaraan roda dua sebanyak 51.824 dan roda empat 52.590 unit. ASDP mencatat, total jumlah penumpang arus mudik dari Merak ke Bakauheni mencapai 564.593 orang. Sedang total kendaraan yang diseberangkan mulai H-7 hingga H-1 Lebaran dari Merak ke Bakauheni mencapai 117.845 unit. (Ant/Frd)
Pemudik pejalan kaki itu berasal dari beberapa wilayah di Lampung untuk kembali melakukan aktivitas di tempatnya merantau pada Senin 12 Agustus mendatang. Mereka umumnya bekerja di sektor formal. Petugas di Pelabuhan Bakauheni itu tidak henti-hentinya memberikan pemberitahuan kepada pemudik untuk antre dan tidak saling dorong untuk membeli tiket, termasuk pemudik yang menumpang bus dari Terminal Induk Rajabasa yang baru tiba di Pelabuhan Bakauheni.
Petugas juga meminta pemudik rombongan agar tidak semuanya antre di loket-loket karcis, padahal hanya satu orang saja yang membeli tiket feri.
PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni telah memberikan tali pembatas bagi pemudik yang akan membeli karcis kapal feri agar antrean penumpang tidak terlalu panjang. Pemudik memilih melakukan perjalanan pada pagi hari itu untuk menghindari kepadatan arus balik yang diprediksi akan terjadi pada siang hingga malam ini.
"Jika pulang siang diprediksi pasti akan lebih ramai. Saat ini saja arus balik sudah sangat ramai," kata Wati, warga Kota Bandarlampung yang bekerja di Jakarta, Minggu (11/8/2013).
Wati mengatakan, dia lebih memilih melakukan perjalanan di pagi hari untuk menghindari membludaknya penumpang kapal feri dan antrean tiket.
Pemudik lainnya, Tarman, juga memilih pagi hari untuk melakukan perjalanan ke tempat tujuan melalui Pelabuhan Bakauheni agar menghindari kepadatan. "Saya pulang pagi untuk menghindari kepadatan penumpang. Pagi ini saja sudah mulai ramai apa lagi siang," kata Tarman.
Pekerja sektor formal akan melakukan aktivitas, sehingga mereka melakukan perjalanan balik pada pagi hari sehingga sampai tujuan pada sore hari dan dapat beristirahat di rumah.
Tarman yang bekerja di salah satu perusahaan swasta di Jakarta, mengungkapkan, dia lebih memilih memakai bus dari pada kendaraan roda dua mengingat jalan lintas Sumatera (Jalinsum) masih rusak dan membahayakan bagi pemudik motor. Jumlah penumpang arus balik dari Sumatera ke Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni sepanjang H+2 Lebaran, Sabtu10 Agustus mencapai 64.114 orang. Sebagian besar adalah penumpang kendaraan pribadi dan bus antarprovinsi.
Menurut data Posko Lebaran PT ASDP Indonesia Ferry cabang Bakauheni, penumpang arus balik itu terdiri atas penumpang kendaraan sebanyak 53.484 orang dan penumpang pejalan kaki sebanyak 10.630 orang. Sementara jumlah kendaraan yang sudah diseberangkan dari Bakauheni ke Merak sepanjang Sabtu, mencapai 13.431 unit. Terdiri dari kendaraan roda empat sebanyak 7.207, motor 5.732 unit, bus 256, dan truk sebanyak 236 unit.
Dengan demikian, hingga Minggu pagi masih terdapat sekitar 500.479 penumpang yang masih belum balik ke Jawa. Sementara jumlah kendaraan roda dua sebanyak 51.824 dan roda empat 52.590 unit. ASDP mencatat, total jumlah penumpang arus mudik dari Merak ke Bakauheni mencapai 564.593 orang. Sedang total kendaraan yang diseberangkan mulai H-7 hingga H-1 Lebaran dari Merak ke Bakauheni mencapai 117.845 unit. (Ant/Frd)