MenPAN Azwar Abubakar Pamer Penghematan di Kementeriannya

Satu persatu Azwar menjelaskan jenis penghematan anggaran di kementerianya yang setiap tahun dikucur dari APBN sekitar lebih dari Rp 200 miliar.

oleh Rochmanuddin diperbarui 12 Agu 2013, 18:40 WIB
Setelah menunggu sekitar 3 jam, sejumlah wartawan dari berbagai media massa nasional akhirnya dipersilakan menuju ruang rapat Azwar di lantai tiga, Gedung KemenPAN dan Reformasi Birokrasi di kawasan Jakarta Selatan, pada Senin (12/8/2013) pukul 11.00 WIB. Para juru berita ini akan mewancarai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar.

Tiba di ruangan yang memiliki luas sekitar 50 meter persegi, wartawan kembali menunggu sekitar 15 menit sambil menguping isi pembahasan rapat rencana pemangkasan struktur di kementerianya itu. Usai rapat berakhir, Azwar mengajak wartawan ke ruang penerimaan tamu yang memiliki luas 2 kali lipat dari ruangan sebelumnya.

`Pamer` Penghematan

Di ruangan ini, Azwar menjawab berbagai pertanyaan wartawan. Mulai topik inspeksi mendadak atau sidak, sampai penghematan anggaran di kementerianya. Usai menggelar wawancara sekitar 30 menit, Azwar mengajak belasan wartawan itu ke ruang kerjanya dan beberapa ruang bawahannya.

Satu persatu Azwar menjelaskan jenis penghematan anggaran di kementerianya yang setiap tahun dikucur dari APBN sekitar lebih dari Rp 200 miliar. Tahun 2012, Azwar mengklaim telah menghemat Rp 80 miliar. Sisa penghematan itu, lanjut dia, dikembalikan kepada kas negara atau untuk anggaran tahun berikutnya.

"Kedisiplinan atau kinerja pegawai itu penting, tapi lebih penting lagi jika bisa menghemat anggaran uang negara. Kalau ada sisa anggaran kan bisa buat yang lain, bisa mempercepat pelunasan hutang dan lain sebagainya," ujar Azwar sambil mengajak wartawan menuju ke ruang kerjanya.

Sambil berjalan, pejabat berseragam safari cokelat itu memberkan berbagai jenis penghematan yang sudah dilakukan, mulai dari penghematan belanja pegawai, kunjungan kerja sampai rehabilitasi sejumlah gedung dan fasilitas. "Lihat ini semua sebagian besar peninggalan Pak Menteri sebelumnya. Kita cuma poles saja. Yang baru itu cuma ganti karpet, sama meja saya," ujarnya sambil menunjuk ke arah kursi mebel ukir di ruanganya.

Setelah menuju ruang kerja, Azwar melanjutkan aksi pamernya ke ruang tidur dengan ukuran luas separuh dari ruang rapatnya. Tempat tidur single bad ini juga, menurut Azwar, hasil peninggalan menteri sebelumnya.

"Kalau masih kuat dan masih bagus, ngapain diganti? Kita itu sebenarnya masih banyak yang bisa dihemat. Kasian kan orang miskin masih banyak. Ini renovasi beberapa ruangan saja cuma Rp 500 juta," imbuh dia bangga.

Maka itu, ia mengimbau dan mengajak seluruh kementerian dan isntansi lain untuk dapat menghemat anggaran negara. Karena menurutnya, banyak kantong-kantong yang dapat dihemat untuk kebutuhan yang lebih penting. Sebagai pejabat pemerintahan, sudah sepatutnya memberikan kontribusi kepada negara, salah satunya dengan cara penghematan.

"Kita kan pejabat Pemerintah sudah dibayar negara, wajar dong kalau kita memberi buat negara," ujarnya seraya menuju ke ruang sekretarisnya yang juga sebagian banyak menggunakan mebel lama.

Belum puas sampai di situ, Azwar kembali melanjutkan 'aksi pamernya' ke lantai 4, gedung baru yang keseluruhan telah memakan anggaran Rp 5 miliar. "Kalau ruangan ini semua baru, ini menghabiskan Rp 5 miliar. Full, satu lantai. Sama juga lantai 5," jelasnya.

Sebelum mengakhiri itu, Azwar menuturkan cerita bijak 3 mahasiswa kedokteran yang diberikan uang masing-masing Rp 1 juta. Mahasiswa pertama setelah menerima uang membelanjakan untuk membeli tas dan mahasiswa kedua membelanjakan untuk membeli dua buah buku. Sementara mahasiswa ketiga membelanjakan untuk salinan 10 buku mata kuliahnya.

"Nah, di akhir ujian semester, mahasiswa pertama tidak bisa menjawab soal ujian karena tak punya buku. Mahasiswa kedua lumayan beruntung masih bisa menjawab karena punya dua buku. Nah, mahasiswa ketiga dapat nilai paling bagus karena punya semua buku. Artinya, yang terpenting adalah kinerja. Hasil akhirnya," ujarnya menyimpulkan, seraya menyalami setiap wartawan setelah mengahiri aksi pamernya itu. (Ali/Ary)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya