Ade, salah seorang tersangka pembunuhan sadis terhadap manajer perusahaan multifinance Sisca Yofie telah menyerahkan diri ke polisi. Apa alasan Ade menyerahkan diri 5 hari setelah peristiwa pembunuhan sadis itu?
"A ketakutan dan mimpi ditemui arwah korban," kata Kapolrestabes Bandung, Komisaris Besar Sutarno, saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (13/8/2013).
Usai bermimpi, lanjut Sutarno, Ade lantas menceritakannya ke istrinya. "Setelah itu, A diantar kakeknya ke Polsek Sukajadi untuk menyerahkan diri," ujarnya.
Tak hanya Ade yang ketakutan karena didatangi Sisca. Pamannya, Wawan, pun juga mengaku merasakan hal yang sama. "W ketakutan sampai akhirnya kabur dari rumahnya ke Ciranjang dan ditangkap di sana sehari setelah A menyerahkan diri," ujarnya.
Dari pengakuan Ade dan Wawan, menurut Sutarno, terdapat kesamaan. Keduanya mengaku melakukan aksi penjambretan terhadap Sisca. "Keduanya mengaku hanya ingin menjambret," ujarnya.
Ade dan Wawan pun kini dijerat dengan Pasal 365 ayat (4) KUHP. Ancaman hukumannya adalah pidana mati. (Ary/Yus)
"A ketakutan dan mimpi ditemui arwah korban," kata Kapolrestabes Bandung, Komisaris Besar Sutarno, saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (13/8/2013).
Usai bermimpi, lanjut Sutarno, Ade lantas menceritakannya ke istrinya. "Setelah itu, A diantar kakeknya ke Polsek Sukajadi untuk menyerahkan diri," ujarnya.
Tak hanya Ade yang ketakutan karena didatangi Sisca. Pamannya, Wawan, pun juga mengaku merasakan hal yang sama. "W ketakutan sampai akhirnya kabur dari rumahnya ke Ciranjang dan ditangkap di sana sehari setelah A menyerahkan diri," ujarnya.
Dari pengakuan Ade dan Wawan, menurut Sutarno, terdapat kesamaan. Keduanya mengaku melakukan aksi penjambretan terhadap Sisca. "Keduanya mengaku hanya ingin menjambret," ujarnya.
Ade dan Wawan pun kini dijerat dengan Pasal 365 ayat (4) KUHP. Ancaman hukumannya adalah pidana mati. (Ary/Yus)
