PT Pertamina (Persero) saat ini tengah menjajaki sejumlah lapangan minyak dan gas di luar negeri. Langkah itu diambil demi meningkatkan produksi perseroan.
"Strategi kami kalau di luar negeri yaitu mencari lapangan yang berproduksi," kata Direktur Hulu Pertamina Muhammad Husen di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Selasa (13/8/2013)
Salah satu yang menjadi fokus perseroan asaat ini yaitu memfinalisasi akuisisi saham CononoPhilips Algerie yang dilakukan perseroan. Menurut Husen, saat ini proses tersebut sedang berhenti karena memasuki libur lebaran.
"Kita harapkan setelah ini, karena puasa mereka tidak bisa bergerak. Kami harapkan segera difinalisasi," pungkasnya.
Sementara di dalam negeri, Husen menyebutkan, perusahaan migas pelat merah itu terus fokus mengeksplorasi lapangan migas yang dikelolanya atau blok baru yang baru akan dikelolanya.
"Oh iya tentu, di Pertamina sudah ada Deputi SPV Eksplorasi. Kami akan galakkan eksplorasi di Jawa, Sumatera, Kalimantan. Harapannya di beberapa lokasi. Ealaupun ada di sorong tapi heavy-nya di Indonesia barat," tuturnya. (Pew/Ndw)
"Strategi kami kalau di luar negeri yaitu mencari lapangan yang berproduksi," kata Direktur Hulu Pertamina Muhammad Husen di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Selasa (13/8/2013)
Salah satu yang menjadi fokus perseroan asaat ini yaitu memfinalisasi akuisisi saham CononoPhilips Algerie yang dilakukan perseroan. Menurut Husen, saat ini proses tersebut sedang berhenti karena memasuki libur lebaran.
"Kita harapkan setelah ini, karena puasa mereka tidak bisa bergerak. Kami harapkan segera difinalisasi," pungkasnya.
Sementara di dalam negeri, Husen menyebutkan, perusahaan migas pelat merah itu terus fokus mengeksplorasi lapangan migas yang dikelolanya atau blok baru yang baru akan dikelolanya.
"Oh iya tentu, di Pertamina sudah ada Deputi SPV Eksplorasi. Kami akan galakkan eksplorasi di Jawa, Sumatera, Kalimantan. Harapannya di beberapa lokasi. Ealaupun ada di sorong tapi heavy-nya di Indonesia barat," tuturnya. (Pew/Ndw)
