Kepadatan arus balik dengan menumpang kapal tak jauh beda dengan arus mudik. Bahkan di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon, sejumlah penumpang kapal sempat terinjak-injak hingga pingsan saat berebut naik kapal. Di Sumenep, Jawa Timur, penumpang kapal dari Masalembo juga berebut turun saat kapal baru tiba di Pelabuhan Kalianget.
Seperti yang dapat disaksikan dalam Liputan 6 SCTV, Rabu (14/8/2013), beginilah cara sejumlah calon penumpang agar bisa segera naik Kapal Lambelu di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon. Selain khawatir tak mendapatkan tempat, penumpang harus berlari agar bisa antre di dekat tangga kapal, di pintu utama ruang tunggu, suasana berebutan sudah mulai terlihat. Padahal para penumpang kapal malam belum turun sama sekali. Akibatnya, tidak sedikit yang pingsan karena terinjak-injak calon penumpang yang tidak sabar.
Para pemudik yang hendak kembali ke Ternate, Maluku Utara dan Bitung, Sulawesi Utara, ini memang khawatir tidak kebagian tempat. Sebagian besar adalah pegawai negeri yang sudah harus masuk kantor. Jika tidak kebagian tempat harus menunggu seminggu lagi agar bisa berangkat.
Lain lagi yang dilakukan para penumpang kapal perintis KM Sabuk Nusantara yang tiba di Pelabuhan Kalianget, Sumenep, Jawa Timur. Sebagian besar sudah tidak sabar untuk segera turun dari kapal yang membawa mereka dari Kepulauan Masalembo. Ada yang sengaja melemparkan barang bawaan dari atas kapal, karena beratnya beban. Meski perjalanan hanya memakan waktu sekitar 12 jam, mereka buru-buru turun karena sudah lama menunggu kapal yang membawa mereka ke tempat kerja masing-masing.
Kapal penumpang dari Masalembo menuju Sumenep dan Surabaya memang terbatas. Apalagi kapal perintis ini hanya melayani satu kali seminggu. Mereka janji pemerintah menyediakan kapal gratis juga tidak bisa dinikmati warga karena mereka tidak dibolehkan membawa sepeda motor. Sehingga terpaksa memanfaatkan KM Sabuk Nusantara yang dijubeli penumpang. (Frd)
Seperti yang dapat disaksikan dalam Liputan 6 SCTV, Rabu (14/8/2013), beginilah cara sejumlah calon penumpang agar bisa segera naik Kapal Lambelu di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon. Selain khawatir tak mendapatkan tempat, penumpang harus berlari agar bisa antre di dekat tangga kapal, di pintu utama ruang tunggu, suasana berebutan sudah mulai terlihat. Padahal para penumpang kapal malam belum turun sama sekali. Akibatnya, tidak sedikit yang pingsan karena terinjak-injak calon penumpang yang tidak sabar.
Para pemudik yang hendak kembali ke Ternate, Maluku Utara dan Bitung, Sulawesi Utara, ini memang khawatir tidak kebagian tempat. Sebagian besar adalah pegawai negeri yang sudah harus masuk kantor. Jika tidak kebagian tempat harus menunggu seminggu lagi agar bisa berangkat.
Lain lagi yang dilakukan para penumpang kapal perintis KM Sabuk Nusantara yang tiba di Pelabuhan Kalianget, Sumenep, Jawa Timur. Sebagian besar sudah tidak sabar untuk segera turun dari kapal yang membawa mereka dari Kepulauan Masalembo. Ada yang sengaja melemparkan barang bawaan dari atas kapal, karena beratnya beban. Meski perjalanan hanya memakan waktu sekitar 12 jam, mereka buru-buru turun karena sudah lama menunggu kapal yang membawa mereka ke tempat kerja masing-masing.
Kapal penumpang dari Masalembo menuju Sumenep dan Surabaya memang terbatas. Apalagi kapal perintis ini hanya melayani satu kali seminggu. Mereka janji pemerintah menyediakan kapal gratis juga tidak bisa dinikmati warga karena mereka tidak dibolehkan membawa sepeda motor. Sehingga terpaksa memanfaatkan KM Sabuk Nusantara yang dijubeli penumpang. (Frd)