Kepala SKK Migas Ditangkap, PR Strategis Sudah Kelar Duluan

SKK Migas menjamin semua kegiatan yang bersifat strategis telah diselesaikan sebelum adanya penangkapan Rudi Rubiandini.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 14 Agu 2013, 15:02 WIB
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan produksi minyak masih dalam kondisi normal meski pimpinan lembaganya sedang diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kepala Divisi Komunikasi SKK Migas Elan Biantoro mengatakan produksi minyak Indonesia (lifting) saat ini rata-rata sebesar 831 ribu barel per hari (bph) atau masih dalam kondisi baik.

"Lifting tidak terganggu, sekarang masih bagus, bagian kinerja kabinet pak Rudi baik sekarang 831," kata Elan di gedung City Plaza, Jakarta, Rabu (14/8/2013).

Tak hanya itu, rencana pengembangan (Plant Of Development/POD) yang dikerjakan SKK Migas saat ini juga tidak terpengaruh kabar pemeriksaan Rudi Rubiandini oleh KPK. Lembaga yang dibentuk usai penutupan BP Migas ini telah menyelesaikan semua tugasnya sebelum memasuki libur lebaran. Dengan harapan, SKK Miga bisa memulai tugas baru ketika hari pertama kerja.

"Selama ini  ada hal yang sifatnya strategis kita selesaikan sebelum lebaran. Saat ini belum ada POD yang tertunda, karena ada tahapan-tahapan kewenanganya," ungkapnya.

Di kesempatan yang sama, Sekretaris SKK Migas, Gde Pradyana menyakinkan kinerja lembaganya takkan terpengaruh dengan kabar penangkapakan Rudi Rubiandini. Hal ini setidaknya sudah terlihat dari kegiatan halalbihalal para pegawai SKK Migas yang tetap berjalan.

"Bisa dilihat semua, pagi ini kami mengundang halalbihalal. Mengundang Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) dan kawan internal kita, pimpinan tetap jalan, karena kegiatan intistusi, kegiatan industri Migas tidak boleh tergangu dan kevakuman," pungkasnya. (Pew/Shd)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya