Operasi Ketupat 2013 telah memasuki H+6 Lebaran, polisi mengungkapkan pengemudi kendaraan yang mengantuk masih jadi penyebab paling tinggi kecelakaan lalu lintas.
Berdasarkan data akumulasi Operasi Ketupat 2013 hingga H+5 Lebaran yang jatuh pada Selasa 13 Agustus, terdapat 552 peristiwa kecelakaan karena mengantuk. Namun ternyata jumlah tersebut lebih rendah dari tahun 2012.
"Jika dibandingkan dengan tahun lalu, trennya ini turun 40 persen. Tahun 2012 itu 922, dan untuk tahun ini untuk momen yang sama mencapai 552," kata Kabag Penerangan Umum Polri Kombes Pol Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (14/8/2013).
Sedangkan hingga H+5, kecelakaan akibat mengemudi kendaraan bermotor di bawah pengaruh alkohol terdapat 3 kasus. "Totalnya di Operasi Ketupat 2013 sampai saat ini 53 kejadian," ujarnya.
Sementara peristiwa kecelakaan karena tidak menjaga jarak antar kendaraan terjadi sebanyak 15 kali, dan karena melebihi batas kecepatan sebanyak 31 kali.
Sementara itu, bentuk penindakan terhadap pelanggaran kecelakaan lalu lintas hingga H+5 sebanyak 47.193 ditilang dan 63.659 pengemudi yang mendapat teguran dari petugas di lapangan.
"Teguran itu dibandingkan tahun lalu jumlah trennya naik 311 persen. Jadi upaya-upaya ini terus dilakukan untuk minimalisir, dan semoga tidak terjadi kecelakaan lalin susulan," tukas Agus. (Tnt/Sss)
Berdasarkan data akumulasi Operasi Ketupat 2013 hingga H+5 Lebaran yang jatuh pada Selasa 13 Agustus, terdapat 552 peristiwa kecelakaan karena mengantuk. Namun ternyata jumlah tersebut lebih rendah dari tahun 2012.
"Jika dibandingkan dengan tahun lalu, trennya ini turun 40 persen. Tahun 2012 itu 922, dan untuk tahun ini untuk momen yang sama mencapai 552," kata Kabag Penerangan Umum Polri Kombes Pol Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (14/8/2013).
Sedangkan hingga H+5, kecelakaan akibat mengemudi kendaraan bermotor di bawah pengaruh alkohol terdapat 3 kasus. "Totalnya di Operasi Ketupat 2013 sampai saat ini 53 kejadian," ujarnya.
Sementara peristiwa kecelakaan karena tidak menjaga jarak antar kendaraan terjadi sebanyak 15 kali, dan karena melebihi batas kecepatan sebanyak 31 kali.
Sementara itu, bentuk penindakan terhadap pelanggaran kecelakaan lalu lintas hingga H+5 sebanyak 47.193 ditilang dan 63.659 pengemudi yang mendapat teguran dari petugas di lapangan.
"Teguran itu dibandingkan tahun lalu jumlah trennya naik 311 persen. Jadi upaya-upaya ini terus dilakukan untuk minimalisir, dan semoga tidak terjadi kecelakaan lalin susulan," tukas Agus. (Tnt/Sss)