Liputan6.com, Jakarta: Menyambut Idul Fitri, film Muhammad the Last Prophet atau Muhammad Nabi Terakhir akan diputar di bioskop nasional. Film animasi ini adalah hasil kerja sama perusahaan film Turki, Badr International, dan studio animasi Amerika Serikat, Rich Crest Animation.
Film ini diproduksi selama dua tahun. Waktu yang tak singkat ini dihabiskan untuk menyempurnakan 196 ribu gambar para tokoh. Juga tak kalah penting untuk memberi waktu pada Al-Azhar Islamic Research meneliti segala aspek agama dalam film ini.
Penonton menyambut hangat film tentang Nabi Muhammad pada saat preview di Jakarta, baru-baru ini. Neneng misalnya, melihat film ini sangat menarik buat dirinya dan anak-anaknya. "Bagus banget dan komunikatif," kata Neneng.
Anto Massardi dari Majalah Anak Soleh juga berpendapat serupa. Menurut dia film ini mengandung unsur pendidikan. Anto juga melihat pendekatan yang dipakai film ini netral. Dia berharap film yang mengisahkan perjuangan Nabi Muhammad menerima wahyu di Mekah dan Madinah ini bisa diterima semua umat Islam dari berbagai mazhab.(TNA/Tim Liputan 6 SCTV)
Film ini diproduksi selama dua tahun. Waktu yang tak singkat ini dihabiskan untuk menyempurnakan 196 ribu gambar para tokoh. Juga tak kalah penting untuk memberi waktu pada Al-Azhar Islamic Research meneliti segala aspek agama dalam film ini.
Penonton menyambut hangat film tentang Nabi Muhammad pada saat preview di Jakarta, baru-baru ini. Neneng misalnya, melihat film ini sangat menarik buat dirinya dan anak-anaknya. "Bagus banget dan komunikatif," kata Neneng.
Anto Massardi dari Majalah Anak Soleh juga berpendapat serupa. Menurut dia film ini mengandung unsur pendidikan. Anto juga melihat pendekatan yang dipakai film ini netral. Dia berharap film yang mengisahkan perjuangan Nabi Muhammad menerima wahyu di Mekah dan Madinah ini bisa diterima semua umat Islam dari berbagai mazhab.(TNA/Tim Liputan 6 SCTV)
