Bulan Bujur Sangkar di Semarang

Usai salat Tarawih, Teater Balling menggelar pentas berjudul Bulan Bujur Sangkar. Bulan Bujur Sangkar, bercerita tentang kehidupan di dunia modern yang mengedepankan logika.

oleh Liputan6 diperbarui 16 Nov 2003, 13:52 WIB
Liputan6.com, Semarang: Pentas teater bernuansa dakwah digelar di kantong kebudayaan Sendang Mulyo Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (15/11) malam. Acara yang digelar Teater Balling ini biasanya dilakukan usai salat Tarawih. Pentas bertujuan menyemarakkan syiar Ramadan, sekaligus siraman rohani.

Malam itu lakon berjudul "Bulan Bujur Sangkar" karya Iwan Simatupang. Bulan Bujur Sangkar, bercerita tentang kehidupan di dunia modern yang mengedepankan logika. Dengan konsep yang fleksibel, sutradara memberi kebebasan pada lima aktornya untuk berakting dan berimprovisasi. Dialog pun mengalir dan mudah dicerna penonton, terutama penonton awam.

Dialog yang dimainkan kerap berisi kritik. Terutama, dalam kehidupan manusia modern yang suka memuja pikiran atau logika, sehingga mengabaikan hati nurani. Bahkan religi. Di ujung cerita, sang tokoh utama akhirnya bunuh diri karena tak tahan menanggung tekanan. Adegan ini bermakna perlu ada perubahan cara pandang terhadap logika dan mengakui di atas pikiran ada kekuasan yang lebih besar: kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.(ICH/Teguh Hadi Prayitno dan Kukuh Ary Wibowo)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya