Silaturahim merupakan pangkal kedamaian dan ketenteraman dalam hidup dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Demikian disampaikan Ustadz Muhlidi dari Bimas Islam Kementerian Agama Kota Banjarmasin.
"Sebaliknya tanpa atau kurang silaturahim dapat menimbulkan perselisihan dan pertikaian, baik antar-sesama maupun dengan orang lain," lanjutnya pada acara halalbihalal Ikatan Keluarga Alumni Sekolah Menengah Atas Mulawarman (IKA SMAN) Banjarmasin, seperti dikutip dari Antara, Jumat (16/8/2013).
Ia memberi contoh terjadinya tauran atau perkelahian antar-penduduk, serta para remaja di beberapa penjuru Tanah Air belakangan ini, pada dasarnya karena tidak ada silaturahim.
"Padahal silaturahim itu penting, bahkan Islam sangat mengajurkan, sebagaimana makna yang diabadikan dalam Al Quran, yaitu Allah telah menjadikan makhluk-Nya (termasuk manusia) dalam berpasang-pasangan agar saling kenal mengenal," ungkapnya.
"Pengertian dari anjuran agar saling kenal mengenal itu, tidak lain dan tidak bukan, intinya ialah silaturahim," tandasnya dalam ceramah singkat di kawasan Rumah Makan Pawakha, Jalan Japri Zam-Zam Banjarmasin, yang dihadiri sejumlah pejabat uang juga dari IKA SMAN.
Dengan gaya yang cukup kocak, ustadz itu berpendapat, kemajuan teknologi dan budaya belakangan ini, bukan saja membuat silaturrahim tersebut menjadi mahal, tapi juga semakin sulit.
Ia menyontohkan, pada masa dulu, rumah-rumah penduduk dalam satu permukiman hampir tak ada pembatas berupa pagar, sehingga memudahkan untuk saling kunjung-mengunjungi, buat bersilaturahim.
"Tapi zaman kemajuan sekarang, rumah banyak yang pakai pagar, bahkan pagarnya tinggi-tinggi dan terkunci lagi, sehingga tetangga sulit untuk saling berkunjung," lanjutnya.
"Oleh sebab itu, acara halalbihalal, merupakan momentum untuk menyambung dan mengeratkan silaturahim, tapi sudah tentu bisa terlaksana dengan biaya mahal," demikian Muhlidi.
(Abd)
"Sebaliknya tanpa atau kurang silaturahim dapat menimbulkan perselisihan dan pertikaian, baik antar-sesama maupun dengan orang lain," lanjutnya pada acara halalbihalal Ikatan Keluarga Alumni Sekolah Menengah Atas Mulawarman (IKA SMAN) Banjarmasin, seperti dikutip dari Antara, Jumat (16/8/2013).
Ia memberi contoh terjadinya tauran atau perkelahian antar-penduduk, serta para remaja di beberapa penjuru Tanah Air belakangan ini, pada dasarnya karena tidak ada silaturahim.
"Padahal silaturahim itu penting, bahkan Islam sangat mengajurkan, sebagaimana makna yang diabadikan dalam Al Quran, yaitu Allah telah menjadikan makhluk-Nya (termasuk manusia) dalam berpasang-pasangan agar saling kenal mengenal," ungkapnya.
"Pengertian dari anjuran agar saling kenal mengenal itu, tidak lain dan tidak bukan, intinya ialah silaturahim," tandasnya dalam ceramah singkat di kawasan Rumah Makan Pawakha, Jalan Japri Zam-Zam Banjarmasin, yang dihadiri sejumlah pejabat uang juga dari IKA SMAN.
Dengan gaya yang cukup kocak, ustadz itu berpendapat, kemajuan teknologi dan budaya belakangan ini, bukan saja membuat silaturrahim tersebut menjadi mahal, tapi juga semakin sulit.
Ia menyontohkan, pada masa dulu, rumah-rumah penduduk dalam satu permukiman hampir tak ada pembatas berupa pagar, sehingga memudahkan untuk saling kunjung-mengunjungi, buat bersilaturahim.
"Tapi zaman kemajuan sekarang, rumah banyak yang pakai pagar, bahkan pagarnya tinggi-tinggi dan terkunci lagi, sehingga tetangga sulit untuk saling berkunjung," lanjutnya.
"Oleh sebab itu, acara halalbihalal, merupakan momentum untuk menyambung dan mengeratkan silaturahim, tapi sudah tentu bisa terlaksana dengan biaya mahal," demikian Muhlidi.
(Abd)