Seorang gadis cantik usia 17 tahun, Asma el-Beltagi harus kehilangan masa depannya yang cerah. Jadi bintang kelas, cerdas, enerjik, aktivis, dan disegani banyak orang. Tapi sosok itu sudah tiada. Asma menjadi salah satu dari 525 orang yang dilaporkan Kementerian Kesehatan Mesir sebagai korban tewas.
Ayah Asma, seorang petinggi Ikhwanul Muslimin tak bisa lagi menahan air mata. Ia hanya bisa menunduk. Matanya pedih sambil bertekuk lutut saat mengetahui anaknya tewas dalam operasi pembersihan militer Mesir.
Asma, si gadis berparas ayu itu tewas di basis Ikhwanul Muslimin di Rabaa al-Adawiya. Dalam akta kematian yang dilihat wartawan The Telegraph, Asma disebutkan ditembak mati pada bagian dada, tulang rangkanya hancur, kaki kirinya remuk.
"Dia ditembak di bagian sini (dada)," kata kakak Asma, Anas el-Betagi kepada The Telegraph, yang dimuat pada Kamis 15 Agustus 2013.
Anas menjelaskan, saat pemukulan pergi oleh militer, ia bersama Asma. Namun perempuan itu terkena serangan militer. "Aku pun langsung membawanya ke rumah sakit. Tapi dia tak tertolong," ucap pria muda itu, lirih.
Pemuda itu menyatakan bakal memakamkan adiknya ke tempat yang aman. Sementara sang ayah tengah bersembunyi.
Di mata teman-teman dan kerabatnya, Asma dikenal sebagai perempuan baik, supel, dan pintar. Hal itu semakin menyempurnakan kecantikan wajahnya.
"Dia adalah yang terbaik di sekolah. Perilakunya bisa menjadi teladan untuk teman-temannya," ungkap bibi Asma, Hoda Mohammed.
"Dia selalu aktif dalam kegiatan Ikhwanul Muslimin. Mengikuti jejak ayahnya," imbuh Hoda.
Saat penyerangan oleh militer, Hoda mengaku dirinya dan Asma berdoa bersama kepada Yang Maha Kuasa. Berharap selamat dari jeratan gempuran tentara. Namun tak lama keduanya terpisah.
"Namun dia kemudian ditemukan tergeletak di lapangan," kata Hoda. "Ia tewas ditembak militer."
Korban tewas yang dilakukan akibat operasi pembersihan oleh militer di basis pendukung Presiden terguling Mohammed Morsi terus bertambah. Kabar terkini, sebanyak 525 orang tewas dan 3.717 lainnya luka-luka.
"Sebanyak 137 orang di antaranya tewas di dekat Masjid Rabaa al-Adawiya, Kairo, 57 di Lapangan Nahda, 29 di Kota Helwan pinggiran Kairo, 198 di beberapa daerah, dan 43 lainnya adalah tentara militer," demikian data yang dirilis Kementerian Kesehatan Mesir, yang dimuat BBC.
Sementara, menurut Ikhwanul Muslimin yang berada di posisi pendukung Morsi, korban tewas mencapai 2.000 orang.
Dijelaskan, tidak semua korban tewas dibawa ke rumah sakit, melainkan di masjid. Jadinya masih banyak yang belum terdata Kementerian Kesehatan.
"Sebanyak 300 jasad telah dievakuasi ke Masjid Eman, dekat Kota Nasr, Kairo," demikian pernyataan Ikhwanul Muslimin. (Riz)
Advertisement