Petugas sekuriti Diaz (26) dianiaya pria pengendara motor berpistol. Diaz yang bertugas di PT Adhimix Precast Indonesia di Jalan Lenteng Agung Raya, Jakarta Selatan, digetok dengan gagang pistol hingga kepalanya berdarah saat memarkirkan truk molen yang keluar pangkalan.
Insiden yang terjadi Kamis 15 Agustus kemarin sekitar pukul 18.00 WIB itu bermula saat Diaz meminta para pengendara yang melintas Jalan Lenteng Agung Raya menuju Depok berhenti sejenak. Lantaran truk molen milik PT Adhimix yang mengangkut semen hendak keluar pangkalan.
"Saya lagi parkirkan truk keluar dari proyek, suasana jalan memang lagi macet pas pulang jam kerja. Saya stop kendaraan yang lewat. lalu ada pengendara motor lewat sambil ngomelin saya terus, lalu saya kasih jalan. Ada motor satu lagi di belakangnya juga saya kasih jalan tapi sambil nendang. Saya refleks teriak marah ke orang itu," kata Diaz di Polsek Jagakarsa, Jakarta, Jumat (16/8/2013).
Setelah truk molen keluar, Diaz pun masuk. Lalu tiba-tiba 2 pengendara motor tadi kembali dan berhenti tepat di depan gerbang. Seorang pelaku yang menggunakan sepeda motor matic lantas memanggil Diaz. Ia pun mendatangi, namun baru beberapa langkah pria berbadan tegap itu berjalan menuju ke arahnya...
"Orang itu (pelaku) membawa tas kecil yang diselempangkan ke badan. Dia langsung cabut pistol dan langsung ditodongkan ke arah saya. Tapi pistolnya masih disarungkan," ungkap dia.
Tak hanya itu, pelaku pun menodong dan mengancam dirinya hendak ditembak. Pelaku lalu berusaha menggetok gagang pistol itu ke kepala Diaz dengan posisi pistol masih terbungkus sarung.
"Pukulan kedua dan ketiga saya tangkis pake tangan, sikut tangan saya berasa sakit. Kepala saya yang diketok juga berdarah," ujar dia.
Namun, Diaz tak bisa mengenali dan mengingat secara detail ciri-ciri pelaku, karena pelaku mengenakan helm dan masker. Menurutnya, pria itu mengenakan celana jeans dan jaket kulit. Diaz tak mau berspekulasi pelaku adalah anggota polisi atau TNI.
Diaz melaporkan kasus itu ke Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, dengan laporan polisi tertanggal 15 Agustus 2013 dengan nomor 908/K/VIII/2013/SEK KARSA. Diaz juga melengkapi hasil visum dari UGD RSUD Pasar Rebo, Jakarta Timur. (Adi/Sss)
Insiden yang terjadi Kamis 15 Agustus kemarin sekitar pukul 18.00 WIB itu bermula saat Diaz meminta para pengendara yang melintas Jalan Lenteng Agung Raya menuju Depok berhenti sejenak. Lantaran truk molen milik PT Adhimix yang mengangkut semen hendak keluar pangkalan.
"Saya lagi parkirkan truk keluar dari proyek, suasana jalan memang lagi macet pas pulang jam kerja. Saya stop kendaraan yang lewat. lalu ada pengendara motor lewat sambil ngomelin saya terus, lalu saya kasih jalan. Ada motor satu lagi di belakangnya juga saya kasih jalan tapi sambil nendang. Saya refleks teriak marah ke orang itu," kata Diaz di Polsek Jagakarsa, Jakarta, Jumat (16/8/2013).
Setelah truk molen keluar, Diaz pun masuk. Lalu tiba-tiba 2 pengendara motor tadi kembali dan berhenti tepat di depan gerbang. Seorang pelaku yang menggunakan sepeda motor matic lantas memanggil Diaz. Ia pun mendatangi, namun baru beberapa langkah pria berbadan tegap itu berjalan menuju ke arahnya...
"Orang itu (pelaku) membawa tas kecil yang diselempangkan ke badan. Dia langsung cabut pistol dan langsung ditodongkan ke arah saya. Tapi pistolnya masih disarungkan," ungkap dia.
Tak hanya itu, pelaku pun menodong dan mengancam dirinya hendak ditembak. Pelaku lalu berusaha menggetok gagang pistol itu ke kepala Diaz dengan posisi pistol masih terbungkus sarung.
"Pukulan kedua dan ketiga saya tangkis pake tangan, sikut tangan saya berasa sakit. Kepala saya yang diketok juga berdarah," ujar dia.
Namun, Diaz tak bisa mengenali dan mengingat secara detail ciri-ciri pelaku, karena pelaku mengenakan helm dan masker. Menurutnya, pria itu mengenakan celana jeans dan jaket kulit. Diaz tak mau berspekulasi pelaku adalah anggota polisi atau TNI.
Diaz melaporkan kasus itu ke Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, dengan laporan polisi tertanggal 15 Agustus 2013 dengan nomor 908/K/VIII/2013/SEK KARSA. Diaz juga melengkapi hasil visum dari UGD RSUD Pasar Rebo, Jakarta Timur. (Adi/Sss)