Lemang, Makanan Favorit Berbuka Puasa Masyarakat Sumatra

Makanan terbuat dari sejenis nasi ketan ini hanya banyak muncul pada Bulan Suci Ramadan. Dan Lemang tidak dijual di kedai atau restoran, tetapi di pasar. Lemang Tebing Tinggi telah dikenal hingga Malaysia.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Nov 2003, 17:52 WIB
Liputan6.com, Bengkulu: Bagi masyarakat Sumatra, nama makanan Lemang mungkin tak asing lagi. Tentu saja. Sebab, Lemang yang biasa dimakan bersama tapai adalah salah satu makanan favorit untuk berbuka ataupun sahur bagi masyarakat berbagai daerah di Sumatra. Bahkan, hampir semua daerah di Sumatra mengklaim penganan tersebut sebagai makanan khas daerahnya. Namun yang patut diingat, makanan terbuat dari sejenis nasi ketan ini hanya banyak muncul pada Bulan Suci Ramadan. Dan Lemang tidak dijual di kedai atau restoran, tetapi di pasar.

Memasuki Bulan Puasa, warga tak akan susah-susah mendapatkan Lemang. Di Bengkulu, warga tinggal pergi ke pasar-pasar tradisional. Di sana, pedagang Lemang banyak bermunculan. Bagi para pedagang, makanan dari ketan yang biasa dimakan bersama tapai ini menjadi sumber pendapatan yang memadai. Bahkan banyak keluarga yang sengaja menjual Lemang Tapai, karena keuntungannya yang cukup besar. Mereka bisa mereguk untung sampai Rp 150 ribu per hari [baca: Lemang Tapai, Makanan Khas Ramadan Warga Bengkulu].

Keuntungan yang besar dari berjualan Lemang juga membuat banyak warga Kota Tebing Tinggi, Sumatra Utara beralih profesi menjadi pedagang Lemang musiman. Boleh jadi, saat Ramadan, Tebing Tinggi berubah menjadi Kota Lemang. Para pedagang mengaku memiliki omzet cukup besar. Dengan bermodalkan 40 hingga 60 kilogram beras ketan, omzet seorang pedagang bisa mencapai Rp 4 juta hingga Rp 5 juta per hari. Tak hanya untuk dikonsumsi sendiri, para pembeli membawa Lemang Tapai Tebing Tinggi ke berbagai kota di Sumut serta provinsi lain sebagai oleh-oleh. Dan jangan salah, Lemang Tebing Tinggi pun cukup dikenal hingga negara tetangga, Malaysia.

Beda lagi dengan masyarakat Jambi. Semula warga di sana mengenal Lemang Tapai dari para perantau Minangkabau yang ada di daerah tersebut. Lama kelamaan, mereka pun menyukai Lemang Tapai yang biasa melengkapi hidangan di Bulan Ramadan. Sama halnya dengan daerah lain, pedagang Lemang Tapai dadakan di Jambi pun banyak muncul saat Bulan Puasa, terutama di Pasar Beduk, yang menjual makanan berbuka puasa.(DEN/Tim Liputan 6 SCTV)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya